Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah tengah mengkaji rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) khusus Pendidikan.
Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh mengatakan saat ini rencana usulan KEK khusus pendidikan ini masih dilakukan penjajakan dimana ini terbuka apakah akan dibangun oleh kementerian atau badan usaha.
"Untuk pembangunannya bisa dilakukan badan usaha maupun kementerian. Sekarang masih dalam proses pengkajian," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (7/2).
Rencananya, KEK khusus pendidikan ini ditujukan untuk para investor asing yang ingin membangun perguruan tinggi asing atau internasional. Adapun usulan lokasi yang sudah masuk berada di Tangerang dan Batam.
"Untuk kawasan Indonesia bagian Timur belum ya. Karena KEK pendidikan ini harus melihat ekosistem yang terbentuk. Bagaimana pendidikan di sana. Nantinya ini ada perguruan tinggi dan sekolah vokasi," tuturnya.
Pembangunan KEK pendidikan ini nantinya terpisah dari KEK yang tengah dibangun saat ini atau single zona. Adapun tujuan dari KEK ini akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan Tanah Air dan dapat memperoleh devisa dari sektor pendidikan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Patdono Suwignjo menuturkan rencana dari Kemenristekdikti untuk membangun kEK pendidikan di luar pulau Jawa.
Hal ini dikarenakan jumlah perguruan tinggi di wilayah tersebut lebih sedikit dibanding di Pulau Jawa dan Sumatera sehingga penyebarannya lebih merata.
"KEK ini dapat memberikan kesempatan untuk perguruan tinggi asing membuka kampusnya di sini sehingga kualitas pendidikan bakal meningkat," ucapnya.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko berharap tak hanya perguruan tinggi asing yang boleh membangun di KEK pendidikan.
"Investor dalam negeri juga bisa bangun di situ. Kami berharap KEK pendidikan ini dibangun setelah penyelesaian merger perguruan tinggi," katanya.