Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memuji langkah PT Gunung Raja Paksi Tbk. yang siap menawarkan sahamnya ke publik melalui initial public offering (IPO).
Menurutnya, langkah tersebut sudah tepat bagi perusahaan keluarga untuk keluar dari banyaknya permasalahan kepentingan dari anggota keluarga yang cukup mengkhawatirkan muncul di kemudian hari.
"Saya rasa ini memang sudah sangat baik sekali. Selagi keluarga masih rukun, keputusan go public memang harus dicetuskan," katanya, Kamis (31/1/2019).
Dia menjelaskan, rata-rata perusahaan keluarga mengalami konflik internal pada generasi ketiga. Bahkan, konflik tersebut cukup kuat hingga mengancam kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan memang sudah harus merencanakan go public sebelum generasi ketiga masuk ke dalam struktur manajemen tingkat atas.
"Ini langkah yang berani. Jadi tidak ada lagi persoalan cucu siapa yang memimpin perusahaan," ucapnya.
Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk. Alouisius Maseimilian mengatakan perusahaan melepas saham selambat-lambatnya akhir semester I/2019.
Pelepasan saham tergolong lambat dari yang telah direncanakan karena perusahaan melakukan beberapa justifikasi dengan mencantumkan beberapa investasi baru di dalam prospektusnya.
Alouisius menuturkan perusahaan sudah masuk tahap registrasi dua dan siap melepas saham sekitar 10% hingga 20%. Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk ekspansi, baik dalam bentuk akuisisi pabrik, perluasan lahan, maupun mengganti mesin-mesin produksi.
"Semua dana yang terkumpul nantinya ditujukan untuk pengembangan bisnis. Kami ingin menambah mesin untuk lebih efisien sehingga proses produksi lebih cepat," sambungnya.
Saat ini, perseroan memiliki pabrik yang berdiri di lahan seluas 220 hektar di kawasan Cibitung, Bekasi.