Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan banyak program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan belum dimanfaatkan secara optimal.
Presiden Jokowi mengatakan keberadaan bank mikro nelayan, misalnya, memang disiapkan khusus untuk pemberian modal kerja dan investasi bagi nelayan.
"Sejauh ini yang sudah tersalur baru Rp132 miliar. Target Rp975 miliar jadi masih jauh sekali ini dimanfaatkan. Tapi kalau sudah ambil, ya diangsur," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Silaturahmi Presiden RI dengan perwakilan Nelayan Seluruh Indonesia Tahun 2019, Selasa (22/1/2019).
Tak hanya itu, Jokowi menambahkan suku bunga yang dikenakan dari bank mikro nelayan itu juga sangat kecil yakni sekitar 3%.
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan kepada para nelayan untuk mengangsur pinjaman dari bank nelayan mikro. Jika memang setelah dikalkulasi tidak mampu untuk mengangsur, dia menyarankan para nelayan untuk tidak meminjam. "Kalau mau pinjem ya dikalkulasi. Kalau gak masuk ya jangan pinjem. Jangan dipaksakan," tambahnya.
Selain itu, Jokowi menambahkan program asuransi nelayan juga harus ditingkatkan. Pasalnya, para nelayan bekerja di tengah kondisi risiko cuaca yang tidak menentu. "Kedua soal asuransi nelayan saya sudah perintahkan untuk ditingkatkan. Tambah terus agar yang dapat asuransi semakin banyak," ujarnya.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Iim Rohimin, perwakilan Nelayan Seluruh Indonesia, memberikan apresiasinya terhadap sejumlah program yang diluncurkan pemerintah untuk mensejahterakan nelayan. "Di antaranya adalah bank mikro nelayan asuransi nelayan dan kami banyak menerima perhutanan sosial di sekitar pesisir," ucapnya.
Iim pun mengusulkan adanya lembaga semacam Perum Bulog yang khusus bergerak di sektor pertanian. Lembaga semacam ini diungkapkannya sangat dibutuhkan oleh nelayan untuk memacu harga ikan saat produksi ikan melimpah.