Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Closing Down Sale Diserbu Pengunjung, Central Retail Berlakukan Sistem Buka Tutup

PT Central Retail Indonesia memberlakukan sistem buka tutup untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung program closing down sale yang digelar sejak 14-17 Januari 2019, seiring dengan rencana penutupan gerai Central Department Store di Neo Soho Jakarta pada Februari mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Central Retail Indonesia memberlakukan sistem buka tutup untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung program closing down sale yang digelar sejak 14-17 Januari 2019, seiring dengan rencana penutupan gerai Central Department Store di Neo Soho Jakarta pada Februari mendatang.

Dimas Wisnu Wardhana, Public Relations PT Central Retail Asia mengaku cukup terkejut dengan antusiasme para pengunjung yang membludak. Setelah sempat diserbu pada hari cuci gudang pertama yang dimulai pada Senin (14/1/2019), pihaknya pun kini memberlakukan sistem operasional buka-tutup untuk meminimalisir risiko pencurian.

“Senang lihat antusiasme masyarakat. Kemarin memang penuh sekali, kita lihat kurang kondusif untuk yang jaga tenant juga dan produknya. Makanya mulai hari ini kita terapkan buka-tutup,” ujarnya ketika ditemui di Neo Soho, Selasa (15/1/2019).

Dengan sistem buka tutup, closing down sale dibuka hanya pada waktu-waktu tertentu, yaitu pukul 10.00, 14.00, 17.00, dan 20.00 WIB serta ditutup pada pukul 22.00 WIB. Dari seluruh jenis barang yang dijajakan, dia menilai produk yang paling laris adalah parfum, pakaian wanita, tas, dan sepatu.

Dimas menuturkan, penutupan gerainya itu lebih karena perubahan strategi ekspansi yang dilakukan perseroan pada tahun ini yang mengarah ke omnichannel melalui program bernama Central On Demand, di mana pengunjung bisa berbelanja melalui aplikasi pesan seperti whatsapp dan line.

“Untuk penjualan gerai kemarin sebenarnya masih tumbuh hanya moderat, di kisaran 70%-80%, karena cabang yang ini dibuka bersama dengan mall-nya [Neo Soho] yang juga baru buka, sehingga kita belum tahu okupansinya,” ujarnya.

Dengan penutupan gerainya di Jakarta Barat, kini anak usaha perusahaan ritel asal Thailand itu hanya memiliki satu-satunya cabang yang terletak di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Menurut Dimas, perseroan bersikap hati-hati sebelum memutuskan untuk membuka gerai baru tahun ini. Mengembangkan omnichannel pun dianggap sebagai keputusan yang paling aman saat ini.

Heri, salah satu karyawan swasta asal Jakarta, menjadi salah satu pengunjung program closing down sale. Tak tanggung-tanggung, dia bahkan datang lengkap bersama istri, anak serta asisten rumah tangganya untuk memanfaatkan momentum itu. Bersama-sama, keluarga itu datang sejak pukul lima sore, dan hingga pukul 18.00 masih berbelanja.

“Anak yang tahu infonya dan mau ke sini. Kita belanja parfum, baju, macam-macam. Biasanya sih tidak belanja di sini” ujarnya, sambil menunggu istrinya yang tengah antre di kasir. Di samping tempat duduknya tergeletak satu kantong belanjaannya berukuran cukup besar hasil berburu diskon.

Dia menuturkan, produk yang paling banyak menawarkan diskon adalah parfum dan pakaian, dengan rentang 40% hingga 70%. Meskipun diskon, dia menilai konsumen tetap perlu untuk mengetahui harga asli barang yang diincar untuk dibeli, karena tidak semua barang mengalami diskon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper