Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Food Station Stabilkan Harga Jagung di DKI Jakarta

PT Food Station Tjipinang Jaya berencana untuk mendatangkan stok jagung dari Gorontalo pada tahun ini guna menstabilkan harga jagung yang meningkat di Ibu Kota.
Petani mengupas kulit jagung menjelang panen di Desa Polagan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Saiful Bahri
Petani mengupas kulit jagung menjelang panen di Desa Polagan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Food Station Tjipinang Jaya berencana untuk mendatangkan stok jagung dari Gorontalo pada tahun ini guna menstabilkan harga jagung yang meningkat di Ibu Kota.

 Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menyatakan, pihaknya menyiapkan dana investasi hingga Rp140 miliar untuk menanam jagung di Gorontalo. Nantinya  produksi jagung yang dihasilkan akan digunakan untuk menstabilkan harga jagung sekaligus membantu menyediakan pakan ternak bagi para supplier telur sehingga diharapkan juga dapat menekan kenaikan harga telur.

 "Sekarang saya sudah kumpul dengan petani dan teman dari Gorontalo. Siapkan lahan, tanam, lalu kita beli semuanya yang penting supplier yang kirim telur ke Jakarta bisa dapat jagung dengan harga Rp4.500 per kilogram,” ujarnya, Senin (7/1/2018).

Dia menambahkan, harga jagung untuk pakan ternak saat ini berada di kisaran Rp6.000 per kilogram, jauh dari harga normal di kisaran Rp4.000-Rp4.500 per kilogram. Akibatnya, harga telur ayam pun merangkak naik.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur ayam ras segar  di pasar tradisional per 7 Januari 2019 tercatat Rp26.300 per kilogram, sedangkan di pasar modern harganya mencapai Rp29.900 per kilogram. Padahal, harga acuan telur ayam konsumen yang ditetapkan Kementerian Perdagangan berada di level Rp23.000 per kilogram

Lebih lanjut Arief menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapasitas produksi jagung yang akan disuplai dari Gorontalo. Meski demikian, dia optimistis upaya mendatangkan stok jagung dari Gorontalo itu setidaknya dapat membantu menstabilkan harga jagung di Jakarta.

“Sekarang masih b to b dulu. Kita sedang mengupayakan mudah-mudahan kontainer jagung pertama dapat sampai sebelum Maret,” ujarnya.

Seperti diketahui, jagung merupakan komoditas pertanian unggulan dari Provinsi Gorontalo. Data Dinas Pertanian Gorontalo menyebutkan, hingga semester I/2018, produksi jagung Gorontalo mencapai 778.480 ton. Secara tahunan, produksi jagung di Gorontalo pada 2017 mencapai 1,5 juta ton.

Terpisah,  Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyatakan, pihaknya tengah mengurus surat persetujuan impor  jagung sebanyak 30.000 ton, setelah sebelumnya mengajukan impor sebanyak 100.000 ton pada November lalu.

 “Dari Bulog sudah mengajukan. Prosesnya Bulog baru bisa impor kalau ada penugasan dari Menteri BUMN. Jadi sedang diusulkan untuk penugasan,” ujarnya.

 Menurutnya, angka 30.000 ton impor tambahan jagung tersebut merupakan hasil rapat koordinasi terbatas bersama seluruh pemangku kepentingan, dengan mempertimbangkan kebutuhan para peternak. Jagung impor tambahan tersebut diprediksi akan masuk dan didistribusikan pada pertengahan Februari hingga akhir Maret.

 Dia pun memastikan, rencana impor komoditas itu tidak akan bentrok dengan panen raya yang diprediksi terjadi pada awal April. Dengan demikian, dia berharap jagung impor dapat terserap maksimal oleh para peternak.

Ketua Umum Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko menyambut baik rencana impor tambahan jagung tersebut. Pasalnya, harga komoditas untuk pakan ternak itu saat ini telah menyentuh kisaran Rp6.000 hingga Rp6.500 per kilogram, dari normalnya Rp3.500 sampai Rp4.000 per kilogram.

 “Agustus tahun lalu harga jagung mulai naik. Harapan kita jagung impor itu sudah masuk Februari ini,” ujarnya.

 Dia menjelaskan, harga pakan ternak berkontribusi 65% terhadap Harga Pokok Produksi (HPP). Sementara, 50% harga pakan ternak disumbang oleh jagung. Dengan demikian, dia mengilustrasikan untuk membuat harga telur ayam kembali ke harga normalnya, ujarnya, maka idealnya harga jagung untuk pakan ternak berada di kisaran Rp3.500 hingga Rp4.000 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper