Bisnis.com, BALIKPAPAN—Menentukan produk untuk berbisnis berasal dari market yang ingin kita tuju. Namun, yang paling penting adalah menyukai lini usaha yang akan dibangun tersebut.
Demikianlah pesan yang disampaikan oleh pengusaha wanita yang juga artis Oki Setiana Dewi saat sharing bersama para pengusaha wanita milenial. Program ini diselenggarakan PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah IV Balikpapan bertajuk Syariah Entrepeneur Talk & Share with Oki Setiana Dewi.
Oki mengawali sharing dengan bercerita mengenai kisah perjalanan hidupnya hingga mendapatkan posisi seperti saat ini. Orang tuanya yang merupakan seorang aparatur sipil negara, memerlukan waktu yang lama apabila dirinya meminta untuk dibelikan sesuatu.
Atas dasar hal tersebut, Oki pun kemudian berinisiatif untuk berbisnis. Saat itu, dia memiliki banyak buku bacaan yang dibelikan orangtua-nya sehingga Oki pun menyewakannya kepada temannya. Dia juga menjual hasil karya tulisnya dalam bentuk cerpen kepada teman – temannya.
“Hingga menjadi saat ini perjuangan juga. Saya ke Jakarta di usia 16 tahun hingga kemudian membintangi film. Tapi tidak lantas langsung jadi pemeran utama, ada ratusan peran pembantu bahkan cameo yang harus saya lakoni. Tetapi saya terus berusaha,” katanya.
Dalam menjalankan bisnis, pertanyaan yang sering diajukan oleh mereka yang akan memulainya adalah modal. Oki berpendapat ada tiga pola yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pertama, menggandeng investor. Dengan ide bisnis yang sudah disusun, kita dapat menawarkan bisnis kepada investor yang memiliki modal banyak tetapi tidak ada ide untuk mengembangkannya. “Nanti modelnya bisa sharing. Terserah kesepakatannya, bisa fifty-fifty atau 40:60 atau 30:70,” katanya.
Kedua, meminjam modal. Tentunya modal yang didapat harus syariah kita pahami berasal darimana dan mengetahui betul halal dan haramnya. Ini dapat dilihat dari akad yang ditawarkan secara tertulis dan disepakati bersama. Ketiga, menjadi dropshipper. Bisnis ini hampir tidak mengeluarkan modal karena tidak ada stok barang yang harus disiapkan. Namun, Oki menyebut hal terpenting adalah memastikan supplier melakukan tugasnya dengan benar misalnya mengirim ke alamat yang benar atau kualitas barang yang tetap stabil.
Kendati demikian, Oki mengingatkan adanya volatilitas dalam berbisnis sehingga mental untuk hidup prihatin harus disiapkan. “Bukan hidup susah ya tetapi prihatin. Karena bisnis itu tidak terus menanjak tapi bergerak naik turun,” pesannya.
Oki menuturkan menghadapi naik dan turunnya omzet dalam berdagang, kita sebagai entrepreneur harus siap dengan kondisi ekonomi apapun. Apalagi para ibu rumah tangga yang berperan sebagai pengusaha pasti tidak mudah. Untuk itulah pendidikan bisnis bagi perempuan sangat dibutuhkan.
“Terus melakukan inovasi, memaksimalkan fungsi media sosial dan manajeman waktu yang baik adalah tiga hal yang biasa saya lakukan untuk menambah omzet penjualan,” tegas Ibu tiga anak ini.
Keberadaan media sosial, lanjutnya, dapat menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan brand produk yang dimiliki. “Kalau saya misalnya saat syuting film hanya mau menggunakan baju yang ada di butik saya. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan brand awareness. Kalau ibu – ibu mungkin bisa dengan menggunakan endorse artis yang memiliki follower dan tingkat interaksi yang tinggi sehingga biaya promosi dapat tertutup dari penjuaan,” imbuhnya.
Oki kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan salah satu peserta mengenai bagaimana cara membagi waktu antara keluarga, bisnis, dan pekerjaan. Oki menyebutkan ada support system yang ia bangun untuk dapat saling mendukung kegiatannya. Adapun ketika bersama keluarga dan anak – anaknya, dia mengaku menjadikannya sebagai quality time. “Saat seperti itu, handphone tidak saya pegang. Saya fokus dengan anak – anak dan keluarga sampai ada yang berkomentar Oki ini susah sekali dihubungi,”katanya.
Seperti kita ketahui saat ini, sselain sebagai artis Oki Setiana Dewi memiliki sejumlah agenda kegiatan lain seperti mengelola usaha di bidang pakaian muslimah, bridal, kuliner dan pusat oleh-oleh khas Bandung bernama Toko Aa & Teteh. Ia juga mendirikan rumah Alqur’an dan berprofesi sebagai penulis buku.
Rencananya, ada lima kota di Pulau Kalimantan—yang menjadi area kerja PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah IV Balikpapan—akan menjadi tempat penyelenggaraan Syariah Entrepeneur Talk & Share with Oki Setiana Dewi. Lima kota tersebut adalah Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Banjarmasin, dan Pontianak. Adapun kegiatan berikutnya secara berurutan adalah pada 13 Desember 2018 di Samarinda, 14 Desember di Tarakan, 17 Desember di Banjarmasin dan 20 Desember 2018 di Pontianak.
Senior Vice President Kantor PT. Pegadaian (Persero) IV Balikpapan Dwi Wuryantadi mengatakan Balikpapan menjadi kota pertama penyelenggaraan acara ini. Dia menambahkan kegiatan Syariah Entrepreneur Talk & Share ini memang diperuntukkan untuk perempuan Indonesia yang ingin meng-up grade ilmunya di bidang bisnis dan keuangan. Pihaknya terus melakukan pembekalan dan peningkatan kemampuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah karena salah satu peran BUMN adalah mengedukasi masyarakat. Untuk itu, dalam acara ini memang dipersyaratkan yang hadir adalah wanita muslimah yang memiliki usaha baik itu start-up atau bidang apapun.
“Zaman sudah berubah. Perempuan atau ibu saat ini sudah banyak berperan dalam mengambil keputusan dalam hidupnya, baik itu urusan rumah tangga ataupun bidang bisnis yang ditekuninya. Untuk itulah pentingnya pendidikan bisnis untuk perempuan milenial se-Kalimantan karena nantinya meningkatan nilai ekonomi masyarakat pastinya berdampak pada perusahaan juga,” tuturnya. Dengan semakin banyaknya kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Regional IV Kalimantan, masyarakat dimudahkan untuk mendapatkan informasi melalui media sosial di official akun Facebook dan Instagram @pegadaian.kalimantan serta channel Youtube di The Gade Channel.
Bagi muslimah pebisnis yang ingin mengikuti Syariah Entrepeneur Talk & Share with Oki Setiana Dewi dapat mendaftar dengan cara follow akun Instagram @pegadaian.kalimantan dan mengisi formulir online di http://bit.ly/pegadaiansyariahkalimantan.