Bisnis.com, JAKARTA— Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis realisasi investasi sektor hulu minyak dan gas lebih meningkat pada 2019 daripada tahun ini.
Juru Bicara SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, realisasi investasi hulu migas 2018 belum mencapai target rencana kerja dan anggaran karena program eksplorasi banyak yang digeser ke tahun depan.
“Dengan begitu, perkiraan investasi 2019 akan meningkat dibandingkan dengan tahun ini,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (19/11/2018).
Realisasi investasi hulu migas tercatat US$8,7 miliar hingga 31 Oktober 2018 atau 61% dari total target rencana tahun ini.
Walaupun bukan satu-satunya faktor penghambat, pergeseran pengeboran berdampak signifikan. Ke depan SKK Migas mengaku akan lebih berkomitmen untuk mengawal realiasi ekplorasi.
Untuk tahun depan, proyek utama hulu migas yang rencananya berproduksi hanya datang dari Blok Bison Iguana Gajah Puteri. Produksi dari lapangan migas yang terletak di Kepulauan Riau ini rencananya terjadi pada kuartal III/2019.
“Termasuk akan mulainya pemberlakukan komitmen kerja pasti, yaitu di Jambi Merang di awal 2019,” tambahnya.
Nantinya, SKK Migas akan mengawasi realisasi KKP yang disusun kontraktor dalam lima tahun pertama. Amien mengakui rencana KKP yang dilaporkan kontraktor masih berdasarkan jumlah investasi dan pelaksanaan per tahunnya, tetapi tidak menyertakan proyek apa saja yang dikerjakan.
Khusus untuk KKP, aktivitas eksplorasi terbagi di dalam WK dan di luar WK atau open area. Untuk aktivitas eksplorasi di dalam WK, KKKS dapat melakukan survey, airborne magnetic, airborne gravity, seismic, dan pengeboran eksplorasi.
Sementara itu, untuk open area, aktivitasnya mulai dari survey, airborne magnetic, airborne gravity dan seismik.