Bisnis.com, JAKARTA - Proses studi kelayakan megaproyek Bandara Soekarno-Hatta II dilaporkan akan rampung pada tiga bulan ke depan.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan feasibility study (FS) sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu. Adapun, proses tersebut setidaknya membutuhkan waktu hingga enam bulan.
"FS akan selesai tiga bulan mendatang. Kemudian, hasilnya akan kami bawa untuk mengurus perizinan ke beberapa kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hingga Kementerian Agraria dan Tata Ruang," kata Awaluddin, Minggu (18/11/2018).
Rencana lokasi sudah dipersiapkan sebanyak tiga titik dalam radius 15--30 kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta saat ini. Akses utama akan terintegrasi dengan bandara lama yang sudah memiliki sarana penunjang seperti Automatic People Mover System atau kereta layang (skytrain).
Adapun kebutuhan lahan Bandara Soekarno-Hatta II diperkirakan sama dengan bandara saat ini, yakni sekitar 2.000 hektare. Ketersediaan lahan tidak menjadi masalah karena bisa menggunakan lahan di darat maupun reklamasi jika diperlukan.
Awaluddin menuturkan rencana pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II, yang muncul dari ide Menteri BUMN, bertujuan untuk menopang lonjakan penumpang di masa depan. Adapun, total dana investasi yang dibutuhkan bisa mencapai Rp100 triliun.
Baca Juga
"Soal pendanaan tidak menjadi hambatan karena kami pasti menggandeng investor, bukan dari dana sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti belum bisa memberikan komentar lebih jauh soal rencana pembangunan tersebut. Pihaknya sedang menunggu hasil kajian dan permohonan perizinan yang dilakukan AP II.
"Saat ini [proyek Bandara Soekarno-Hatta II] belum diusulkan secara resmi oleh AP II," kata Polana.