Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II bisa direalisasikan pada 2021 guna mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang pada Bandara Soekarno-Hatta saat ini.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pertumbuhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 8-9% setiap tahun. Di sisi lain, bandara tersebut selalu mengalami kesenjangan antara kapasitas dan jumlah penumpang (backlog).
"Kami berharap [pembangunan dimulai] pada 2021 atau 2022 awal. Itu dikerjakan bersamaan dengan pembangunan Terminal 4 bandara yang sekarang," kata Awaluddin, Minggu (18/11/2018).
Disebutkan, jumlah penumpang Bandara Soekarno-Hatta saat ini bisa mencapai angka 100 juta pada sekitar 2025--2027. Saat itu, bandara yang memiliki Terminal 4 dan mengoperasikan tiga landas pacu (runway) sudah tidak bisa dikembangkan lagi. Padahal, pembangunan Terminal 4 dan Runway 3 hanya untuk menutup backlog yang terjadi saat ini, bukan menambah kapasitas. Saat penumpang mengalami pertumbuhan lagi, akan menjadi backlog yang baru.
Di sisi lain, lanjutnya, pergerakan penumpang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta diprediksi akan terus bertambah. Apalagi, Jakarta menjadi salah satu gerbang internasional Indonesia.
Kemudian, area Jabodetabek yang memiliki populasi mencapai 50 juta orang memerlukan bandara terintegrasi dengan kapasitas besar. Jumlah penumpang Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma diprediksi masing-masing mencapai 63 juta dan 7 juta orang per tahun.
Baca Juga
Awaluddin membandingkan dengan kota meropolitan lain seperti London yang populasinya hanya 25-30 juta orang diakomodasi oleh lima bandara, yakni Heathrow, Gatwick, Stansted, Luton, dan London City. Konsep sistem multi bandara harus sudah diinisiasi dan dimiliki di kawasan Jabodetabek.
"Hal seperti itu umum saja. Beijing sudah membangun Beijing International Airport kedua dengan kapasitas 100 juta penumpang," ujarnya.