Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengaku siap membantu PTPN VIII terkait rencana perusahaan untuk mengembangkan tanaman jagung di lahan seluas 20.000 hektare (ha) dalam tiga tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertaniah Syukur Iwantoro menyebutkan kementan bisa menyalurkan bantuan seperti benih dan lain-lain selama memenuhi sayarat dan ketentuan yang berlaku.
“Kalau untuk inti, mereka [PTPN VIII] kembangkan sendiri tapi untuk plasmanya kalau masyarakat membutuhkan dukungan dari kita, misalnya benih dan sebagainya sepanjang dalam bentuk kelompok, CPCL [calon petani calon lokasi] nya jelas, itu tugas kami untuk mendukung mereka,” kata Syukur beberapa waktu lalu.
Diapun mengapresiasi niatan PTPN VIII untuk mengembangkan tanaman jagubg yang menurutnya menjadi bukti bahwa tanaman jagung memang masih menarik untuk terus dikembangkan.
Selain PTPN VIII, menurutnya, sejumlah investor lain baik dalam negeri atau yang bekerja sama dengan luar negeri juga tertarik untuk ikut mengembangkan tanaman jagung. Salah satunya adalah PT Rajawali Nusantara yang berencana untuk menanam jagung di Banggai, Sulawesi Tengah. Namun, Syukur tak menjelaskan seberapa luas lahan yang akan dikembangkan perusahaan tersebut.
“Tadi ada perusahaan lain tertarik untuk investas di jagung juga. Jadi, akan join dengan pihak Thailand untuk berinvestasi di sini,” jelasnya terkait minat lain untuk berinvestasi di sektor ini.
Lagi-lagi, daerah Timur menurutnya menjadi lokasi yang cocok. Terkait investasi pihak asing ini, dirinya mengaku akan memberi kemudahan dengan selalu mendampingi hingga investasi tersebut berhasil terealisasi.
Sebelumnya, Direktur Utama PTPN VIII Wahyu menyebutkan rencana pengembangan tanaman semusim ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pemperbaiki struktur keuangan.
“Upaya ini juga sekaligus menjaga keberlangsungan lahan milik perusahaan dari kemungkinan konflik,” jelasnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Wahyu berencana program ini bisa dimulai pada akhir tahun di atas lahan seluas 10.000 ha sebagai tahap awal. Adapun pengembangan lahan hingga 20.000 ha akan dilakukan dalam 3 tahun.