Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PwC: Konsumen Indonesia Optimistis dengan Kinerja Perekonomian

Price Water House Cooper menyatakan Indonesia adalah salah salah satu negara paling optimistis atas kinerja perekonomian negarannya.
PricewaterhouseCoopers LLP mempekerjakan lebih dari 184.000 orang dan memiliki sekitar pendapatan pada tahun fiskal 2013 senilai US$ 32 miliar. /Bloomberg
PricewaterhouseCoopers LLP mempekerjakan lebih dari 184.000 orang dan memiliki sekitar pendapatan pada tahun fiskal 2013 senilai US$ 32 miliar. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Price Water House Cooper menyatakan Indonesia adalah salah salah satu negara paling optimistis atas kinerja perekonomian negarannya.

Berdasarkan data Global Consumer Insight Surveyt (GCIS), Asia merupakan wilayah yang cenderung optimistis dalah hal kinerja ekonominnya, dan empat negra paling optimistis adalah FIlipina, Indonesia, China, dan Vietnam. 

Hal tersebut berdampak baik pada optimisme masyarakat, pasalnya banyak lebaga internasional independen yang menyatakan Indonesia akan menjadi salah satu dari lima negara dengan perekonomian terbesar pada 2050.

Lebih detail, Leader Concumer and Retail PwC Indonesia Ade Elimin mengatakan dengan ekspektasi masyarakat tersebut, 65% masyarakat Indonesia meyakini kinerja ekonomi Indonesia tahun ini lebih baik dari tahun lalu, atau lebih tinggi dari negara-negara Asia Tenggara yang hanya 48%.

Selain itu, 73% konsumen Indonesia meyakini bahwa belanja mereka berkemungkinan meningkat dalam 12 bulan ke depan.

"Angka tersebut cukup signifikan dibandingkan dengan pandangan negara-negara Asia Tennggara yang hanya mencapai 53%," katanya dalam peluncuran Blobal and Indonesia Consumer Insight Survey 2018, Selasa (16/10/2018).

Meski demikian, bebrapa hal yang mengganggu optimisme tersebut adalah kenaikan harga bahan bakar minyak, resesi ekonomi, inflasi, dan proteksionisme. Namun kekhawatiran terharap kenaikan harga BBM jauh lebih tinggi dibandingkan indokator lainnya.

"Dan untungnya pemerintah melihatkondisi tersebut dan menunda kenaikan harga BBM," ujarnya.

Lebih lanjut, Ade memaparkan, pembelian melalui jalur online dalam 12 bulan terakhir meningkat cukup signifikan. Sekitar 37% dari responden indonesia membeli produk pakaian dan alas kaki secara online, dan 35% konsumen Indonesia berkemungkinan besar membeli produk-produk kesehatan dan kecantikan secara online.

Selain itu, 51% konsumen Indonesia mengakui bahwa mereka sangat mungkin untuk berbelanja kebutuhan sehari-harinya secara onliine, dan 85% rewsponden mengakui lebih condong kepada situs peritel ketimbang pemanufaktur untuk mencari produknya.

"Hal in mengindikasikan ada peluang yang sangat besar bagi para peritel dan penyedia kebutuhan sehari-hari berbasis online nantinya," ujar Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper