Bisnis.com, NUSADUA- International Monetary Fund (IMF) melihat ada tiga hal yang menjadi prioritas dalam memperbaiki organisasi perdagangan dunia saat ini.
Harapannya, Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 dapat menghasilkan diskusi dalam membentuk ikatan dan sistem perdagangan bersama.
Direktur Eksekutif IMF, Christine Lagarde, menyoroti tiga prioritas dalam menciptakan ikatan abadi persatuan dan persahabatan, sistem perdagangan yang berfungsi untuk seluruh negara.
Prioritas pertama adalah perlunya membentuk kerja sama untuk mengurangi perselisihan perdagangan saat ini dan beralih ke diskusi yang lebih konstruktif. Menurutnya, hal ini bisa terwujud karena ada keinginan untuk meningkatkan dan memperluas perdagangan dari masing-masing negara.
"Pikirkan kesibukan dari diskusi dan proposal yang disambut baik untuk memperkuat WTO atau pikirkan semua transaksi perdagangan baru, seperti TPP-11, perjanjian Afrika, dan kemajuan yang dibuat pada kesepakatan AS-Meksiko-Kanada. Jadi, mari kita gunakan momentum itu untuk mengubah ketegangan menjadi persesuaian," ungkapnya dalam sesi Perkenalan Perdagangan di Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, Rabu (10/10/2018).
Kedua, dia menilai perlu adanya kebersamaan untuk memperbaiki dan memodernisasi sistem perdagangan global dan bukan menghancurkannya. Maka perlu adanya penegakan hak kekayaan intelektual, langkah kebijakan memastikan persaingan efektif dan menghindari adanya dominasi di pasar.
Artinya, perlu ada dukungan penuh membuka potensi dari e-commerce dan layanan perdagangan lainnya.
"Ketiga, kita perlu menerapkan kebijakan domestik untuk memastikan bahwa perdagangan global lebih efektif dalam melayani semua orang. Kami tahu bahwa perdagangan telah membantu mengubah dunia kita dengan meningkatkan produktivitas, menyebarkan teknologi baru, dan membuat produk lebih terjangkau," tuturnya.
Lagarde mencontohkan di Asia, perdagangan telah berperan untuk menciptakan kelas menengah terbesar di dunia. Integrasi di seluruh dunia pun telah meingkatkan PDB masing-masing negara dan menciptakan lapangan kerja.
"Itulah mengapa kami memerlukan kebijakan domestik yang lebih efektif, termasuk peningkatan investasi dalam pelatihan dan jaring pengaman sosial sehingga pekerja dapat meningkatkan keterampilan mereka, transisi ke pekerjaan berkualitas lebih tinggi, dan memperoleh lebih banyak," paparnya.
Dia pun mengajak semua pihak untuk turut bekerja sama dan mendukung anggotanya melalui analisis dan saran kebijakan. "Kita semua dapat berbuat lebih banyak," imbuhnya.