Bisnis.com, JAKARTA - PT ABB Sakti Industri membidik pengembang atau produsen listrik swasta untuk memasarkan produk penyambung dan pemutus aliran listrik gas insulated switchgear (GIS) tegangan tinggi.
Vice President & Head of Sales & Marketing Power Grids Division ABB Chandan Singh mengatakan, saat ini pihaknya baru menjual produk GIS kepada PLN.
Dia mengungkapkan, ABB telah memiliki kontrak dengan PLN menyuplai GIS untuk 10 gardu induk PLN dengan total 76 unit. Namun, dia enggan menyebutkan total nilai kontrak tersebut.
"Sekarang kami hanya terima pesanan dari PLN. Nilainya kami tidak bisa menyebutkan karena rahasia," katanya.
Ke depan, katanya, ABB akan mulai membidik pelanggan dari pengembang listrik swasta.
Menurutnya, potensi pelanggan IPP cukup besar. Sebagian besar megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW merupakan proyek yang dikerjakan pengembang swasta. "Selain PLN, kami targetkan pelanggan IPP [independent power producer/produsen listrik swasta]," katanya.
Dia menambahkan, saat ini hanya terdapat dua pabrik GIS di Indonesia, yakni milik Hitachi, perusahaan asal Jepang, dan milik ABB. Dia mengklaim pangsa pasar ABB di Indonesia sudah di atas 35%.
ABB telah memenangkan proyek penyediaan GIS milik PLN di beberapa wilayah di Indonesia.
ABB akan merancang, memasok, dan melakukan pengujian akhir 150 kV GIS untuk 10 gardu induk di beberapa wilayah Jabodetabek, Jawa bagian barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.
Teknologi GIS ABB dirancang untuk meningkatkan keandalan jaringan listrik yang memungkinkan penghematan ruang hingga 90% dibandingkan dengan switchgear insulasi udara konvensional.
Selain itu, GIS ABB memungkinkan gardu induk dibangun di daerah perkotaan yang umumnya memiliki keterbatasan ketersediaan lahan dan tingginya harga lahan, sekaligus dapat membantu menjaga estetika tata ruang kota.