Bisnis.com, JAKARTA -- Serikat Pekerja PT Pelindo III (SPPI III) mendukung langkah manajemen perusahaan yang akan melakukan terminasi kerja sama dengan Dubai Port World (DP World) mengelola Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di Pelabuhan Tanjung Perak.
Ketua SPPI III terpilih Muhammad F. Malik mengatakan kontrak kerja sama antara Pelindo III dan DP World yang akan berakhir April 2019 menjadi momentum tepat bagi Pelindo III untuk mengelola TPS secara mandiri.
Langkah ini akan sejalan pula dengan pengoptimalan pengelolaan aset negara untuk kepentingan nasional.
Malik terpilih melalui Musyawarah Besar Luar Biasa di Surakarta, Sabtu (29/9/2018). Dia berpasangan dengan Muhammad Adib Fadli sebagai Sekretaris Jenderal SPPI III.
"Pengalaman kerja sama mengelola TPS dengan DP World sejak 1999 telah cukup bagi SDM Pelindo III untuk mandiri. Terlebih lagi, di Pelabuhan Tanjung Perak, Pelindo III telah terbukti bisa mengelola Terminal Teluk Lamong yang merupakan terminal semiotomatis pertama di Indonesia," katanya melalui siaran pers, Minggu (30/9/2018).
Malik melanjutkan, SPPI III mengusung prinsip smart partnership, yakni menjadi mitra kerja manajemen Pelindo III yang produktif, sehingga akan mendukung berbagai transisi pengelolaan TPS, terutama pada sisi sumber daya manusia.
Baca Juga
Sekjen SPPI III M. Adib Fadli mengatakan mendukung pengelolaan aset pelabuhan secara mandiri bukan berarti sikap antiasing.
"Mmelainkan sebagai upaya optimalisasi peran BUMN dan memperkuat sinergi antar-BUMN di berbagai sektor sebagai agent of development [agen pembangunan] negara," ujarnya.
Menurut dia, kerja sama dengan investor dari dalam atau luar negeri akan lebih bermanfaat bagi negara jika diarahkan untuk pengembangan pelabuhan di kawasan timur Indonesia (KTI).
Sementara itu, saat menutup Mubeslub, Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mendorong pendirian serikat pekerja di seluruh anak dan cucu perusahaan Pelindo III.
"Anak dan cucu perusahaan jadi satu kesatuan dalam derap langkah SP [serikat pekerja] sehingga gaung suaranya lebih terdengar untuk memperjuangkan kepentingan pegawai," ujarnya.
Doso sebelumnya merupakan figur di Serikat Pekerja Pelindo II yang turut aktif menggodok UU No 17/2008 tentang Pelayaran yang merevolusi pembagian peran di pelabuhan.
"SP bukan oposan, melainkan mitra manajemen. Silakan adakan rapat secara rutin agar komunikasi lancar, agar kebijakan perusahaan nyambung dengan harapan dan kinerja pegawai di seluruh bagian perusahaan," tuturnya.