Bisnis.com, TANAH BUMBU-- PT ABM Investama Tbk. melalui anak usahanya, PT Tunas Inti Abadi (TIA), memiliki komitmen tinggi terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar areal tambang.
Direktur Keuangan ABM Adrian Erlangga mengatakan, tantangan terbesar dalam mengelola tambang adalah persoalan lingkungan dan masyarakat di sekitar area tambang.
"ABM sejak awal sudah memiliki roadmap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakatnya. Salah satu contohnya, ABM telah berhasil menjalankan roadmap tersebut di tambang anak usahanya yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) yang berlokasi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan," ujar Adrian, Rabu (26/9/2018).
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar tambang, TIA mendukung pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Salah satu program yang berhasil dengan baik adalah kerja sama pengangkutan batu bara antara TIA dengan CV Panca Bina Banua (PBB).
PBB merupakan konsorsium lima BumDes dari lima desa binaan TIA l, yaitu desa Sebamban Baru, desa Sebamban Lama, desa Tri Martani, desa Mangkalapi, dan desa Bunati.
Direktur TIA Dadik Kiswanto mengatakan, pada tahap awal TIA memberikan bantuan lima truk sebagai alat transportasi pengangkutan batu baranya ke lokasi penimbunan sementara.
"Berkat dukungan dan pendampingan TIA terhadap pengelolaan CV PBB, usaha milik warga ini sangat berhasil dan menjadi sumber pendapatan desa yang sangat besar," katanya.
Saat ini dengan armada 45 unit dan mengangkut lebih dari 1,3 juta ton selama setahun, CV PBB mampu memberi kontribusi Rp40 juta hingga Rp45 juta per bulan ke setiap desa, di luar kontribusi masyarakat yang bekerja di TIA.
"Sebagai mitra kerja, PBB juga memenuhi standar kualitas kerja yang ditetapkan oleh TIA. BumDes ini juga menjadi sumber lapangan kerja baru bagi masyarakat di wilayah Tanah Bumbu. Kami senang karena berkat sinergi seperti ini TIA dapat beroperasi secara maksimal," katanya.
Berkat kontribusi dari CV PBB dan kegiatan usaha lain yang dikerjasamakan dengan TIA, desa-desa di sekitar lokasi tambang mendapatkan dana pembangunan yang cukup besar.
Wagiran, Kepala Desa Tri Martani mengungkapkan, desanya setiap tahun bisa mendapatkan dana pembangunan desa hingga Rp2,1 miliar. Selain dari PBB, pendapatan tersebut berasal dari kontrak-kontrak kerja reklamasi wilayah bekas tambang yang dipulihkan menjadi area hijau.
“Kami bersyukur dengan adanya TIA kehidupan masyarakat di Tri Martani terus membaik. Selain warga dapat bekerja di tambang TIA, adanya CV PBB juga semakin menambah pendapatan dana desa untuk membangun berbagai infrastruktur di desa,” ujar Wagiran.
Setelah mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada 2013, TIA mulai melakukan pengembangan dan produksi pada area tambang seluas 3.085 hektar. Pada area tambang di wilayah Tanah Bumbu ini terdapat sumber daya batu bara sebanyak 106 juta ton dan cadangan sekitar 52 juta ton.