Bisnis.com, JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia optimistis sertifikat kelayakan dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terkait dengan pesawat N219 atau Nurtanio bisa diperoleh tahun depan.
Direktur Utama Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro mengatakan saat ini masih dalam tahap sertifikasi. Selain itu, pesawat bermesin turboprop ganda tersebut sudah melakukan uji coba penerbangan.
"Mudah-mudahan tipe sertificate ini bisa diselesaikan tahun depan, dan sudah bisa diproduksi," kata Elfien, Selasa (25/9/2018).
Dia menambahkan pesawat yang masih dalam bentuk purwarupa tersebut harus diuji coba sesuai standar kelaikan Kementerian Perhubungan. Kendati demikian, sudah ada beberapa pihak yang menjalin framework agreement maupun letter of interest untuk membeli 110 unit pesawat.
Pihaknya memperkirakan kebutuhan pesawat pasar dalam negeri untuk 10 tahun ke depan mencapai 235 unit, sedangkan pasar luar negeri bisa mencapai 300 unit. Menurutnya terdapat potensi pasar sekitar 500 unit pesawat yang bisa diisi oleh Nurtanio.
Elfien masih fokus untuk membidik pasar dalam negeri terlebih dulu. Nantinya, pesawat tersebut akan digunakan untuk kepentingan mobilitas penumpang dan logistik daerah terpencil (remote area).
Baca Juga
Terlebih, lanjutnya, memang Nurtanio memiliki keunggulan untuk menjangkau daerah terpencil dengan kapasitas landasan pesawat yang terbatas. "Pesawat ini bisa take off dan landing di runway sepanjang 400--500 meter. Tanpa aspal bisa, asal tanahnya rata dan keras," ujarnya.