Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyampaikan sejumlah program yang telah direalisasikan pemerintah saat memperingati Hari Maritim Nasional yang jatuh hari ini.
Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo mengatakan lima program telah dilakukan hingga 2018 untuk mewujudkan kemandirian maritim.
Pertama, pelaksanaan tol laut yang telah berkontribusi menekan disparitas harga dan meningkatkan pemerataan ekonomi di wilayah barat Indonesia dan wilayah timur. Hingga tahun ini, telah ada 15 rute tol laut dan akan ditingkatkan menjadi 21 proyek pada 2019.
Untuk lebih mengefektifkan tol laut, Kemenhub bekerja sama dengan Kementerian BUMN mengoptimalkan fungsi Rumah Kita untuk merekam perkembangan harga dan informasi muatan dan ruang kapal (IMRK).
Kedua, dalam rangka mendukung konektivitas, Ditjen Perhubungan Laut pada 2017 telah menyelesaikan pembangunan 104 pelabuhan nonkomersial dan tahun ini 25 pelabuhan. Pemerintah merencanakan pembangunan pelabuhan nonkomersial sebanyak 7 pada 2019.
Ketiga, penyelesaian pembangunan kapal perintis, termasuk kapal kontainer dan rede yang dapat mendukung konektivitas. Hingga kini, Ditjen Perhubungan Laut telah menyelesaikan pembangunan kapal perintis 66 unit dan secara simultan akan selesai sebanyak 103 unit akhir tahun ini, dengan trayek sebanyak 113 untuk angkutan perintis dan 6 trayek untuk angkutan ternak. Dengan demikian, daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan, dapat terlayani.
Keempat, penerapan Inaportnet dan layanan delivery order (DO) online di empat pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Perak, dan Makassar, serta satu pelabuhan kelas I, yakni Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kelima, Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan internasional telah berhasil melayani kapal berukuran raksasa dalam satu tahun ini. Hal itu menunjukkan pelabuhan di Indonesia itu mampu melayani kapal asing dengan standard pelayanan internasional.
Menurut dia, kemampuan itu harus diikuti dengan pelayanan yang baik dengan mengoptimalkan teknologi informasi melalui aplikasi Inaportnet, termasuk DO online, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, transparan, mudah, dan murah.
"Kelima hal itu merupakan sebagian dari pencapaian yang telah dilakukan Ditjen Perhubungan Laut yang menunjukkan Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri di bidang maritim, sebagaimana cita-cita pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Agus.
Saat ini, tutur dia, pemerintah fokus pada pemanfaatan potensi sumber daya kelautan, membangun transportasi laut, dan infrastruktur pelabuhan, yang disertai dengan pembangunan industri maritim yang kuat, termasuk dengan membangun kekuatan ekonomi masyarakat sehingga kemandirian maritim akan terwujud.