Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia harus mampu mempertahankan prestasi di sektor perhubungan udara agar tidak kembali terkena beberapa sanksi dari lembaga internasional.
Widyaswara Ahli Utama yang juga Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Agus Santoso mengatakan beberapa faktor kuncinya adalah kedisipilinan, kesadaran yang tinggi terhadap keselamatan, dan kepatuhan terhadap regulasi oleh maskapai. Selain itu, diperlukan layanan navigasi dan bandara yang prima.
“Kita wajib menjaga prestasi ini agar tidak kembali mengalami berbagai sanksi internasional seperti dulu," kata Agus, Senin (17/9/2018).
Mantan Dirjen Perhubungan Udara periode 2017 hingga Juli 2018 ini pada waktu itu bertindak sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam sidang pencabutan EU Ban.
Menurutnya, remark safety oversight yang tinggi yang berhasil didapatkannya adalah berkat kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan penerbangan.
Agus merupakan salah satu penerima penghargaan Bidang Perhubungan Udara Adikarya Dirgantara Pralabda dari Kementerian Perhubungan. Tanda penghargaan yang diterimanya tersebut memacu semangat untuk bahu membahu untuk menjaga prestasi lebih bagus.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara M. Pramintohadi Sukarno yang juga menerima penghargaan tersebut berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pemerintah.
"Penghargaan ini tentu semakin memacu kami yang berkarya di dunia penerbangan untuk kerja dengan lebih baik dan baik lagi untuk memenuhi harapan masyarakat akan layanan jasa penerbangan yang selamat, aman dan nyaman," kata Pramintohadi.
Tanda Penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda diberikan kepada pegawai dan masyarakat yang dinilai berprestasi luar biasa atau berjasa besar dalam peran sertanya meningkatkan pembangunan pada sub sektor perhubungan udara yang telah dibuktikan dengan data dan fakta yang konkret.