Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakrie & Brothers Bidik Kalija II Selesai Medio 2022

PT Bakrie & Brothers menargetkan proyek pipa gas Trans-Kalimantan dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2022.
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bakrie & Brothers menargetkan proyek pipa gas Trans-Kalimantan dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2022.

Proyek tersebut merupakan perubahan rencana dari proyek jalur pipa gas transmisi Kalimantan—Jawa (Kalija) II. Pada 13 Maret 2018, BPH Migas telah menginstruksikan Bakrie & Brothers untuk segera melanjutkan proyek tersebut dengan fokus pembangunan pipa gas membentang dari Bontang (Kalimantan Timur) sampai Takisung (Kalimantan Selatan).

Padahal, berdasarkan rencana awal, pipa gas ruas Kalija II akan menghubungkan Kalimantan dan Jawa. Namun, dengan berbagai pertimbangan, akhrinya BPH Migas menyetujui untuk mengubah skema proyek pipa gas Kalija II tersebut, yaitu Kaltim—Kalsel.

Direktur Chief Operation Officer Bakrie Indo Infrastructur A.D. Erlangga mengatakan, pembangunan proyek tersebut secara bertahap diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih 42 bulan. Saat ini, pihaknya sedang merampungkan studi kelayakan proyek tersebut.

"Persiapan perizinan badan usaha di Oktober atau awal November 2018. Kemudian akan turun lapangan dan sosialisasi dengan pemda [pemerintah daerah], sesuaikan tata ruang dan susun amdal. Karena tidak bisa dibangun kalau amdal belum disetujui," katanya, Kamis (13/9).

Menurutnya, masih ada sejumlah tantangan dalam pengerjaan proyek tersebut, antara lain mencapai kesepakatan perjanjian penyaluran gas (gas transportation agreement/GTA), perjanjian penjualan gas (gas sales agreement/GSA), dan pembebasan lahan.

Dia berharap agar pemerintah daerah setempat dapat membantu proses legal pengadaan lahannya. "Kami harap proses administrasi dan legal perizinan, diperlukan 67 izin, tapi apabila bisa dipercepat prosesnya maka ini dapat di-deliver tepat waktu.”

Dia menjelaskan, pipa transmisi tersebut hanya akan mengalirkan gas dari sumur baru ke industri baru sehingga pihaknya membutuhkan kepastian GSA dan GTA.

Pihaknya berharap Pemda Kalimantan Selatan dapat menyatakan kebutuhan daerahnya untuk mendapatkan alokasi kebutuhan gas daerah tersebut.

Proyek pipa ini akan memberikan keuntungan, yakni penggunaan potensi gas bumi sebesar 150 MMscfd untuk penggunaan industri, rumah tangga, listrik, dan transportasi. Serta merangsang pertumbuhan daerah dan menjadi stimulus investasi industri seperti industri keramik, petrokimia, pupuk, dan makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper