Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan bantuan dana kepada pegawai kementerian PUPR yang terkena bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mengatakan bantuan tersebut dimaksudkan untuk membangun atau memperbaiki rumah yang rusak pascagempa. Besaran bantuan dana yang diberikan yakni Rp20 juta bagi yang rumahnya rusak berat, Rp8 juta untuk rusak sedang dan Rp2,75 juta untuk rusak ringan.
Seperti diketahui, pemerintah mengimbau agar rumah yang dibangun adalah rumah tahan gempa salah satunya rumah instan sederhana sehat (Risha).
“Teknologi rumah tahan gempa lainnya boleh saja digunakan namun harus menunjukan hasil ujinya kepada Kementerian PUPR,” kata Anita di Mataram, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (9/9/2018).
Anita mengatakan rumah pegawai Kementerian PUPR yang teridentifikasi rusak tersebar di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur dan Lombok Tengah. Dari data terkini, sebanyak 117 unit rumah mengalami kerusakan yang terdiri dari 66 unit mengalami rusak ringan, 34 unit rusak sedang dan 17 unit rusak berat.
Adapun, proses rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana umum dan rumah penduduk yang terkena gempa bumi di Nusa Tenggara Barat terus berlanjut. Secara total, data sementara rumah yang terverifikasi rusak berat mencapai 31.991 unit.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta kepada masing-masing kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat akibat bencana gempa bumi di Lombok. Secara berturut, rumah rusak sedang akan mendapat bantuan Rp25 juta sedangkan rumah rusak ringan mendapat Rp10 juta.