Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agar Arus Logistik Lancar, Truk Butuh jalan Tol Baru

Kalangan pengusaha truk menilai keberadaan jalan tol yang menjadi akses ke pelabuhan amat mendesak guna mengurai kemacetan.
Proyek jalan tol Cibitung - Cilincing/Youtube
Proyek jalan tol Cibitung - Cilincing/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pengusaha truk menilai keberadaan jalan tol yang menjadi akses ke pelabuhan amat mendesak guna mengurai kemacetan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Kyatmaja Lookman mengatakan jalan tol yang bisa jadi solusi kemacetan adalah ruas Cibitung - Cilincing. "Yang kita butuhkan itu Cibitung - Cibitung, maka masalah akan jauh berkurang," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (27/8/2018).

Kyatmaja menambahkan, akses menuju pelabuhan menjadi sumbatan bagi kendaraan logistik. Hal ini kian parah karena jalan tol Jakarta - Cikampek juga mengalami penyempitan lajur akibat pembangunan jalan tol layang atau Japek Elevated.

Untuk diketahui, jalan tol Jakarta - Cikampek merupakan salah satu jalur tol terpadat di Indonesia. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pada 2017 volume kendaraan yang melintas di jalur itu mencapai 205.111.304.

Samentara itu, progres pembangunan jalan tol Cibitung - Cilincing per 10 Agustus 2018 telah mencapai 49,19% untuk pembebasan lahan dan 8,29% untuk progres konstruksi. Jalan tol Cibitung - Cilincing terbentang 32,76 km dan terbagi atas empat seksi. Proyek ini ditargetkan bisa rampung pada Desember 2019.

Di sisi lain Kyatmaja berharap operator tol Cibitung - Cilincing nantinya bisa menerapkan tarif yang terjangkau guna membantu upaya penurunan biaya logistik. "Harusnya ya [tidak mahal] kalau biaya logistik mau kita tekan," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, jalan tol Cibitung - Cilincing dibangun oleh PT Cibitung Tanjung Priok Portways, badan usaha yang sahamnya dimiliki Waskita Toll Road sebesar 55% dan PT Pelindo II (Persero) sebanyak 45%. Menutur laporan monitoring jalan tol BPJT, investasi yang dikucurkan untuk pembangunan jalan tol ini mencapai Rp4,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper