Bisnis.com, JAKARTA – Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan seluruh aktivitas penerbangan di Bali, Lombok (Nusa Tenggara Barat), hingga Kupang (Nusa Tenggara Timur) berjalan normal sehingga pengiriman bantuan kemanusiaan bisa terdistribusi dengan lancar.
Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub M. Pramintohadi Sukarno mengaku telah mengecek sejumlah bandara di sekitar Lombok yang terkena dampak gempa bumi. Dia menuturkan tidak ada temuan kerusakan yang signifikan dari sisi penerbangan.
"Sampai saat ini kondisi bandara-bandara di sekitar Lombok dalam kondisi baik dan normal. Seluruh proses evakuasi atupun pengiriman bantuan bisa terlayani," ujarnya pada Kamis (23/8/2018).
Pramintohadi menambahkan temuan kerusakan minor terpantau di Sumbawa. Terdapat sebuah tower navigasi udara yang mengalami keretakan pada bagian bawah, tetapi masih bisa beroperasi secara normal dan segera diperbaiki.
Sementara itu, regulator bersama dengan seluruh pemangku kepentingan Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengumpulkan bantuan kemanusiaan untuk dikirimkan ke Lombok dalam beberapa hari ke depan.
Bantuan tersebut terdiri atas PT Angkasa Pura I (Persero) yang mendonasikan sembako senilai Rp50 juta dari total Rp700 juta yang sudah disumbangkan.
BUMN pengelola bandara di bagian tengah dan timur Indonesia tersebut juga telah mengoperasikan Bandara Lombok hingga 24 jam dan melayani 16 penerbangan tambahan setiap hari.
Sementara itu, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNI) atau AirNav Indonesia mendonasikan kebutuhan pokok seperti tenda, sembako, selimut, air minum, dan perlengkapan bayi senilai Rp50 juta. Mereka juga berkurban sapi senilai Rp70 juta.
Dari sektor maskapai, tercatat Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia memberikan dana hingga Rp450 juta ditambah dengan relawan dan tenaga medis dari Palang Merah Indonesia.
Di sisi lain, AirAsia Indonesia menyumbangkan sembako dan sarung senilai Rp75 juta dan Sriwijaya Air Group mengirimkan beras 10 ton dan ratusan dus air minum kemasan.
Pramintohadi menjelaskan peran stakeholder penerbangan tersebut sangat penting terutama pasokan tenda, obat-obatan, dan tenaga medis selain bahan pangan. Bantuan akan dikirimkan secara bertahap dan sejumlah maskapai sudah memberi kemudahan.
"Sebenarnya para stakeholder tersebut sebelumnya sudah mengirimkan bantuan masing-masing, ini hanya kami kumpulkan. Pengiriman bantuan tetap diperkenankan hingga kondisi Lombok stabil," ujarnya.