Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mengirimkan tenaga medis, Kementerian Perhubungan menyalurkan bantuan semen dan logistik lain ke lokasi gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bantuan semen yang disalurkan sebanyak 1.526 sak. Adapun logistik lainnya berupa selimut, sarung, peralatan salat, pakaian, tenda, dan terpal.
"Bantuan hari ini diserahkan langsung kepada masyarakat di Lombok Utara," kata Direktur Kenavigasian Kemenhub Sugeng Wibowo, Kamis (23/8/2018).
Ditjen Perhubungan Laut, lanjut dia, terus memantau dan membantu evakuasi warga dan wisatawan asing menuju tempat yang lebih aman. Sugeng mengatakan instansinya langsung menginstruksikan jajaran untuk mengerahkan kapal-kapal negara, memberikan penugasan kepada PT Pelni, PT ASDP Indonesia Ferry, dan perusahaan pelayaran swasta, untuk membantu evakuasi korban gempa Lombok, serta mendirikan posko bantuan gempa di Pelabuhan Lembar.
"Kami berupaya maksimal memberikan kontribusi dalam proses evakuasi lalu, walaupun tim di lapangan menemui beberapa kendala, misalnya kapal berukuran besar tidak bisa merapat ke Gili Trawangan, faktor cuaca yang kurang bersahabat, maupun adanya warga asing atau lokal yang memilih tidak ikut evakuasi karena ingin menjaga harta benda mereka di sana," tuturnya.
Sebelumnya, Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) Kemenhub mengirimkan tenaga medis dan bantuan kemanusiaan ke lokasi gempa Lombok, awal pekan ini.
Tim medis itu terdiri atas dokter, perawat, dan paramedis, yang diturunkan langsung ke lokasi-lokasi yang membutuhkan bantuan, seperti Pamenang, Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Tengah. Adapun bantuan kemanusiaan yang disalurkan a.l. obat-obatan, mukena, sarung, susu, dan mainan edukasi.
Kepala BKKP Hesti Ekawati menyatakan telah memberangkatkan empat orang tenaga medis, dua orang perawat, dan satu tenaga paramedis. Dalam upaya penanganan medis, lanjut dia, BKKP bekerja sama dengan Posko RS Terapung yang didirikan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) di Pelabuhan Bangsal.
Menurut dia, perlu lebih banyak tenaga dokter untuk menangani korban gempa setelah Lombok kembali diguncang gempa 6,9 SR pada Minggu (19/8/2018) malam.
“Para korban kebanyakan mengalami luka-luka dan patah tulang akibat terkena reruntuhan serta banyak yang terserang diare dan ISPA [infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)," katanya.