Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra Tambah 200 Unit di Shenyang China

Ciputra Group akan menambah pembangunan 200 unit rumah tapak bagi pengembangan proyek di Shenyang, China.
Murid Sekolah Dasar (SD) di Shenyang, China./Istimewa
Murid Sekolah Dasar (SD) di Shenyang, China./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--  Ciputra Group akan menambah pembangunan 200 unit rumah tapak bagi pengembangan proyek di Shenyang, China.

Direktur Ciputra Group Nararya Ciputra Sastrawinata yang saat ini terlibat langsung  dalam proyek di China mengatakan saat ini sedang membangun tahap kedua dari total proyek seluas 300 ha. Dia menjelaskan dalam regulasi di China pembangunan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan penjualan.

“Saat ini pengembangan baru seluas 15 ha. Akhir tahun masih tahap pembangunan tahap dua. Jadi juga persiapan jualan udah tahap dua,”katanya kepada Bisnis Rabu (22/8/2018).

Nararya menuturkan dengan skala proyek yang besar, maka membuat perusahaan lebih fleksibel dalam menjangkau segmen pasar yang lebih beragam. Dia mengungkapkan jika sebelumnya proyek yang dijual lebih besar dari sisi luasan sekitar 20 meter persegi, sekarang lebih mengecil di kisaran 120 meter persegi.

Harga jualnya pun mulai di segmen kelas atas Rp2 miliar—Rp9 miliar. Kawasan itu kata dia juga sudah mulai menunjukkan kenaikan harga meskipun belum terlalu signifikan sebesar 10%.

“Pembelinya dan pasarnya jadi lebih banyak tipe yang ditawarkan. Sekarang kami sedang fokus penjualan untuk harga sekitar Rp2 miliar, serta masih ada juga yang sekitar Rp3 miliar sampai Rp 4 miliar. Kalau awalnya yang lebih luas sekitar Rp9 miliar,” imbuhnya.

Menurutnya, lokasi pengembangan yang dilakukan Ciputra di Shenyang memang tak terlalu dekat dengan pusat kota, sehingga penyerapan pasar untuk hunian vertikal memang belum bagus. Sehingga opsi membangun rumah tapak akan lebih menguntungkan.

“Biasanya kalau lahannya masih luas, memang konsekuensinya jauh dari  pusat kota. Misalnya seperti proyek di Maja. Kami bangun rumah tapak  dulu supaya populasi bertumbuh,” tekannya.

Sementara itu, untuk proyek di Vietnam yang lebih matang pengembangannya, Ciputra telah menjual 1.400 unit rumah tapak dan hingga akhir tahun ini membangun menara apartemen ke-13. Harga lahan di Vietnam kata dia sudah mahal, namun perusahaan juga tetap menjangkau semua segmen pasar dari berbagai ukuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper