Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan saat ini impor bahan baku industri plastik meningkat.
Fajar Budiyono, Sekjen Asosiasi Inaplas, mengatakan selama musim panas yang berlangsung sekitar Mei-Juli, harga bahan baku di luar negeri cenderung turun, sehingga produsen plastik hilir dalam negeri memilih untuk mengimpor.
"Ini terjadi tahunan, kalau musim panas, di Eropa enggak banyak konsumsi energi buat industri, sehingga harganya turun," ujarnya.
Bahan baku yang banyak diimpor tersebut antara lain polipropilena (PP), polietilena (PE), dan polyethylene terephtalate (PET).
Fajar melanjutkan impor bahan baku tersebut akan mulai menurun pada September atau saat cuaca di negara-negara bagian utara mulai dingin.
Sebaliknya, ketika cuaca menurun, pabrikan di Eropa lebih banyak mengonsumsi energi dibandingkan musim panas. Dengan demikian, harga bahan baku plastik juga ikut terkerek. Ketika harga bahan baku lebih mahal, produsen dalam negeri memilih untuk membeli bahan baku dari pabrikan lokal karena lebih mudah dan cepat didapat.
Adapun, Fajar permintaan produk plastik hilir hingga kuartal II masih tetap tinggi. Menurutnya, peningkatan permintaan produk plastik hilir meningkat seiring dengan pertumbuhan kebutuhan makanan dan minuman dalam menyambut pesta demokrasi tahun depan.
Untuk tahun ini proyeksi pertumbuhan permintaan plastik dalam negeri dari asosiasi sebesar 5,4%. Fajar menjelaskan angka ini merupakan target realistis dari para pelaku industri.