Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Hasil Tembakau Butuh Peta Jalan

Industri hasil tembakau membutuhkan peta jalan yang komprehensif sehingga membentuk struktur yang jelas arah pengembangannya ke depan.
Buruh tani mengangkat daun tembakau hasil panen di Bolon, Colomadu, Karangayar, Jawa Tengah, Senin (4/9)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Buruh tani mengangkat daun tembakau hasil panen di Bolon, Colomadu, Karangayar, Jawa Tengah, Senin (4/9)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri hasil tembakau membutuhkan peta jalan yang komprehensif sehingga membentuk struktur yang jelas arah pengembangannya ke depan.

Enny Sri Hartati, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menuturkan industri hasil tembakau membutuhkan arah yang jelas ke depannya. 

Di satu sisi, industri ini merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi, tetapi di sisi lain, industri ini selalu mengalami tekanan.

"Seperti kretek, hanya diproduksi di Indonesia, harusnya kretek menjadi produk unggulan [perdagangan global produk Indonesia]. Dengan PMK 146/2017 ini sayang produknya, tembakau dikendalikan tetapi bahan baku dalam negeri kurang dioptimalkan," kata Enny di Jakarta, Senin (13/8/2018).

Seperti diketahui, volume penurunan produksi rokok yang terjadi seiring dengan kenaikan cukai setiap tahun, jumlah produsen rokok juga terus menurun hingga 51% sejak 2012-2017. Hal ini berdampak pada serapa tenaga kerja di pabrik rokok dan pertanian tembakau.

Pada 2018, cukai rokok naik sebesar 10,04% secara rata-rata dengan target cukai senilai Rp148,23 triliun. Target ini naik 0,5% dari target tahun sebelumnya senilai Rp147,49 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper