Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian PUPR pada 2018 akan membangun lagi satu tower Rusun untuk santriwati di NTB
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan rusun ini juga dibangun 3 lantai terdiri dari 12 unit kamar tipe barak lengkap dengan kamar tidur, kursi, meja dan lemari dengan kapasitas 216 orang.
Fasilitas pendukung juga akan dibangun seperti toilet komunal dan area wudhu.
"Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 6,6 miliar dimana progres konstruksi sudah mencapai 9% dan ditargetkan selesai akhir 2018," katanya Minggu (29/7/2018).
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren (Ponpes) Dea Malela di Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, (29/7/2018).
Di pesantren ini Kementerian PUPR membangun dua tower Rumah Susun untuk mendukung para santri bisa belajar dengan nyaman.
Baca Juga
"Gedungnya rapih, fasilitasnya baik, semoga santri nyaman belajar dan tinggal di sini,"imbuhnya
Satu tower Rusun santri telah dibangun pada 2015 oleh Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Perumahan, Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR. Rusun setinggi tiga lantai ini terdiri dari 12 unit kamar dengan tipe barak.
Rusun ini dapat menampung 348 jiwa yang diperuntukan santri lajang dan telah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas serta meubelair.
Rusun juga telah dilengkapi fasilitas listrik, air, area wudhu, kamar mandi luar dan meubelair seperti tempat tidur bertingkat, lemari dan meja belajar. Pelaksanaan pembangunan Rusun oleh Kontraktor Pelaksana PT Brantas Abipraya dan Konsultan MK PT Inti Mulya Kerjasama dan PT Pola Agung dengan anggaran Rp 6,6 miliar.