Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isi Kekosongan dari China, RI Diperbolehkan Pasok Besi Baja ke AS

Indonesia mendapatkan tawaran dari United States Trade Representative (USTR) untuk mengisi kekurangan pasokan baja dan aluminium Amerika Serikat, yang sebelumnya diisi oleh impor dari China.
Aktivitas di proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Kelapa Gading, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Aktivitas di proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) di Kelapa Gading, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mendapatkan tawaran dari United States Trade Representative (USTR) untuk mengisi kekurangan pasokan baja dan aluminium Amerika Serikat, yang sebelumnya diisi oleh impor dari China.

“Pekan depan kami akan ke AS, [karena] mereka membuka kebebasan untuk memasok baja dan aluminium, karena yang diimpor dari China sudah dikenai tarif,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan akhir pekan lalu.

Delegasi RI—yang dikomandoi oleh Kementerian Perdagangan—akan berangkan pada 21 Juli, guna memenuhi undangan USTR untuk membahas peninjauan ulang fasilitas generalized system of preferences (GSP) oleh AS. (Bisnis, edisi 12/7)

Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Hidayat Triseputro menyambut baik kabar tersebut dan menyatakan bahwa industri besi baja RI siap untuk memasok kedua komoditas tersebut kembali ke Negeri Paman Sam.

Menurutnya, ekspor baja RI ke AS sudah terhenti sejak 2010 karena dikenai tarif antidumping. “Kalau memang [diperbolehkan kembali memasok ke AS], kami siap,” tegasnya, Minggu (15/7).

Dia menjelaskan, utilisasi kapasitas produksi industri besi baja nasional saat ini masih 50%. Artinya, masih ada ruang besar untuk dapat memproduksi hingga dua kali lipat. Adapun, pada 2017, permintaan baja domestik adalah 13,5 juta ton dan diprediksi naik menjadi 14,5 juta ton tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper