Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan kawasan wisata Geopark diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat di daerah sekitar sebagai pengelola untuk meningkatkan kesejahteraan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan bahwa Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi.
Pengembangan geopark memberikan kontribusi nyata, antara lain, untuk pengembangan wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari bencana, mendidik masyarakat pada kehidupan yang baik dengan menghormati budaya
yang beragam, pemberdayaan perempuan untuk memperoleh tambahan sumber pendapatan, memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata geopark," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/7/2018).
Dia menjelaskan kawasan geopark memiliki keanekaragaman hayati dan keragaman budaya. Pengembangan kawasan itu setidaknya mencakup tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.
Setelah sebelumnya ada dua taman bumi (geopark) Indonesia, yakni Batur dan Gunung Sewu yang mendapat predikat taman bumi global Unesco (Unesco Global Geopark) pada 2016, pada April 2018, ada dua taman bumi Indonesia yang kembali mendapat predikat yang sama yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Rinjani dan Ciletuh diakui bersama dengan sebelas taman bumi lainnya yang tersebar di Amerika Utara, Afrika, Eropa dan Asia.
Dengan demikian, di Asia Tenggara, dari total enam UNESCO Global Geopark, empat di antaranya ada di tanah air. Indonesia juga memiliki tujuh kawasan Geopark Nasional, serta terdapat lebih kurang 80 kawasan yang menjadi kandidat Geopark Nasional pada 2025.
Dikutip dari laman Unesco, Unesco Global Geopark adalah sebuah wilayah geografis di mana situs dan lanskap yang menjadi aset geologis internasional dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
Dengan konsep ini, sebuah taman bumi yang mendapat pengakuan Unesco akan dikembangkan dengan pendekatan konservasi dan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan komunitas lokal.
Untuk mendukung perkembangan Geopark, Kemenko Bidang Kemaritiman bersama dengan Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Konferensi Nasional I Geopark Indonesia.
Bambang menegaskan pengembangan geopark berkontribusi bagi upaya Indonesia dalam mencapai gol dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).