Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Capaian Kinerja Hulu Migas Semester I/2018

Begini capaian kinerja hulu minyak dan gas bumi pada semester I/2018 berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Begini capaian kinerja hulu minyak dan gas bumi pada semester I/2018 berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Pertama, tingkat rasio pengembalian cadangan migas (reserve replacement ratio/RRR) sebagai parameter peningkatan cadangan migas mencapai 148% dari target.

Kedua, capaian lifting migas sebesar 1,92 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau 96% dari target APBN 2018 sebesar 2,0 juta boepd.

Realisasi lifting minyak bumi sebesar 771.000 barel per hari (bph) atau 96% dari target APBN 2018 sebesar 800.000 bph.

Realisasi lifting gas bumi sebesar 1,15 juta boepd atau 96% dari target APBN 2018 sebesar 1,2 juta boepd. Persoalan lifting migas yang staganan di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian berbagai pihak.

Salah satu penyebab stagnasi lifting  migas adalah belum ada lagi penemuan blok migas skala besar. Selain itu, kontraktor juga belum menemukan lagi cadangan migas dalam skala besar.

Ketiga, capaian pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar US$5,2 miliar atau 51% dari target APBN 2018 sebesar US$10,1 milliar (belum diaudit). Hal ini yang sering dikritisi berbagai pihak karena capaian cost recovery tidak diikuti dengan penaikan lifting migas.

Kenaikan cost recovery disebabkan sebagian besar blok migas di Tanah Air berusia tua sehingga membutuhkan biaya perawatan besar. Di sisi lain, produksi migas dari blok tua itu semakin turun secara alamiah.

Keempat, investasi migas telah mencapai US$3,9 miliar atau 27% dari target 2018 sebesar US$14,2 miliar. Capaian ini termasuk rendah karena idealnya 50%. Namun, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menjelaskan, investasi hulu migas bakal meningkat pada semester II/2018.

Penguatan harga minyak mentah ternyata belum terlalu kuat untuk mendongkrak investasi hulu migas. Bahkan, Amien memproyeksikan bahwa investasi hulu migas sepanjang tahun ini hanya akan tercapai sekitar 70% dari target.

Kelima, capaian penerimaan negara dari hulu migas sebesar US$8,5 milliar atau 71% dari target APBN 2018 sebesar US$11,9 milliar.

Dengan capaian tersebut, penerimaan negara sektor migas hingga akhir tahun ini diprediksi melebihi target. Hal itu disebabkan kenaikan harga minyak mentah yang mencapai di atas US$60 per barel. Padahal, patokan harga minyak (Indonesia crude price/ICP) dalam APABN 2018 hanya US$48 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper