Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Ekonomi RI Masih Tahap Perbaikan Yang 'Soft'

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menuturkan kendati konsumsi masih di bawah 5%, pertumbuhan investasi cukup membantu ekonomi Indonesia, terutama di sektor infrastruktur.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) berbincang dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (kanan), disaksikan Deputi Gubernur Erwin Rijanto, sebelum penjelasan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, di Jakarta, Jumat (29/6/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) berbincang dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (kanan), disaksikan Deputi Gubernur Erwin Rijanto, sebelum penjelasan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, di Jakarta, Jumat (29/6/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Hingga Juni 2018, Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam fase perbaikan yang lemah dilihat dari pertumbuhan konsumsi yang berada di bawah 5%.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menuturkan kendati konsumsi masih di bawah 5%, pertumbuhan investasi cukup membantu ekonomi Indonesia, terutama di sektor infrastruktur.

"Ekonomi masih di tren yang recovery, kalau BI membuat perkiraan awal tahun 5,1%-5,5% untuk 2018, sekarang ini masih di level 5,1%-5,2% untuk kemungkinan pertumbuhan tahun ini," kata Mirza, Selasa (3/7).

Hal ini yang mendasari bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam tahapan perbaikan yang 'soft'.

Dalam asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,1%-5,5%. Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,4%.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 sebesar 5,2%. Hal ini berdasarkan laju permintaan dan suplai.

Menurutnya, dari sisi konsumsi, ada faktor musim libur Lebaran yang jika dibandingkan dengan kuartal I/2018 hanya 49,5% akan bertumbuh di atas 5%. Tak hanya itu, dari sisi investasi, impor sudah tercatat melaju sebesar 8% dari periode sebelumnya 7,9%. Ekspor pun demikian, dari 9% sudah meningkat di atas 12%.

"Di tambah belanja pemerintah sampai Mei sebesar Rp779,51 triliun atau meningkat 7,85% dibandingkan dengan Mei tahun lalu, maka kita harapkan pertumbuhan ekonomi mendekati 5,2%," katanya, Senin (25/6/2018).

Sementara itu, dari sisi suplai atau penerimaan pajak keseluruhan sektor juga tumbuh positif. Terutama enam sektor unggulan yakni industri pengolahan tumbuh 30,0%, perdagangan, 21,2%, pertambangan 7,3%, konstruksi dan real estat 6,5%, transportasi dan gudang 3,8%, pertanian 2,0%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper