Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan properti menilai nilai konstruksi pada kuartal satu tahun ini belum mencapai target yang diprediksikan.
Senior Research Analyst BCI Asia Gusti Rahayu Anwar mengatakan pada November tahun lalu BCI Asia telah memprediksi pertumbuhan konstruksi perkantoran dan residensial untuk 2018. Hasilnya, untuk pertumbuhan konstruksi perkantoran berada pada angka -0,94%, sementara residensial berada pada angka 1,28%.
"Tahun lalu kami memprediksi (forecast) nilai construction start sektor Office kuartal I/2018 di angka Rp5,592 miliar dan residensial kuartal I/2018 di angka Rp29,874 miliar," jelas Rahayu kepada Bisnis, Senin (2/7/2018).
Ada pun hasil realisasi pada kuartal I tahun ini, perkantoran berhasil meraih angka Rp4,577 miliar masih dibawah target awal. Sementara untuk konstruksi residensial kuartal i berada pada angka Rp16,517 miliar, masih jauh dari target awal.
Berdasarkan data yang diterima Bisnis dari BCI Asia, penyumbang konstruksi terbesar berlokasi di Greater Jakarta yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ada pun prediksi untuk ruang pameran dan kantor pada kuartal pertama mencapai Rp4,103 miliar. Pada kuartal I baru tercapai Rp1,603 miliar.
Begitupula untuk konstruksi residensial di Greater Jakarta, BCI Asia memprediksikan nilai konstruksi bisa mencapai Rp16,57 miliar. Namun yang tercapai pada kuartal I ini sudah mencapai Rp8,659 miliar.
Baca Juga
Pertumbuhan besar berikutnya disusul oleh Jawa Timur. BCI Asia mencatat prediksi pada kuartal I untuk perkantoran dan ruang pameran bisa mencapai Rp739,11 juta. Sementara angka yang berhasil direalisasi pada kuartal I justru melampaui target yaitu Rp914 juta.
Pertumbuhan kantor di Jawa Timur ini berbanding lurus dengan residensial. BCI Asia mencatat, prediksi awal untuk kuartal I residensial di Jawa Timur bisa mengantongi nilai konstruksi Rp4,484 miliar. Ada pun realisasi pada kuartal I nilai konstruksi residensial di Jawa Timur mencapai Rp2,636 miliar.