Bisnis.com, JAKARTA--Pelonggaran makroprudensial melalui instrumen Loan to Value (LTV) diperkirakan akan memberikan kontribusi 0,04% pada pertumbuhan ekonomi 2018.
Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur Bank Indonesia Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial, mengungkapkan kontribusi ini didorong oleh pertumbuhan kredit KPR yang akan tumbuh di kisaran 13,46% pada Desember 2018 dibandingkan 12,75% pada Mei 2018.
"Dengan pertumbuhan kredit [KPR] hampir 14%, kontribusi terhadap PDB 0,04% tahun ini," ujar Filianingsih, Senin (2/7).
Adapun, efek LTV terhadap pertumbuhan kredit umumnya baru terasa pada 9 bulan ke depan atau tiga triwulan ke depan melihat elastsitasnya sebesar 0,91%.
Dari LTV 2016, BI melihat peningkatannya baru terasa pada satu tahun setelahnya.
"Namun, kita harap ini lebih cepat karena ada inden tersebut, yang menjadi stimulus bagi pembeli tipe investasi," ujar Filianingsih.
Seperti diketahui, BI menilai LTV di sektor properti ini memiliki efek berganda yang mendorong sektor lain seperti industri semen, aspal hingga jasa.
Menurut Filianingsih, kebijakan LTV ini diambil karena BI melihat adanya ruang untuk pertumbuhan bagi sektor kredit, terutama KPR, setelah pelonggaran LTV 2016 lalu.