Bisnis.com, LONDON--Arab Saudi dilaporkan telah meningkatkan pasokan minyaknya menjadi 10,7 juta barel per hari (bph) pada Juni 2018 atau mendekati rekor tertingginya, yakni 10,72 juta bph pada November 2016.
Jumlah tersebut naik 700.000 (bph) dari Mei 2018. Hal itu sekaligus menunjukan bahwa pasokan dari OPEC akan lebih tinggi pada bulan ini, meskipun ada penurunan ekspor dari Iran dan penutupan di Libya.
"Angka produksi Saudi untuk Juni akan sangat tinggi. Sangat tinggi," tutur seorang sumber yang melacak produksi Arab Saudi seperti dikutip Reuters, Sabtu (30/6/2018).
Ekspor minyak mentah pada bulan ini pun telah meningkat. Salah satu sumber memperkirakan pengiriman minyak mentah naik menjadi 8 juta bph dalam dua minggu terakhir.
Untuk bulan depan, peningkatan produksi diperkirakan terus berlanjut. Salah satu sumber bahkan menyatakan Arab Saudi berencana menggenjot produksinya hingga 11 juta bph.
Adapun OPEC dan beberapa negara lain sepakat untuk kembali meningkatkan kapasitasnya hingga 100% sesuai dengan pengurangan produksi yang disepakati sebelumnya. Peningkatan tersebut dipicu juga oleh Amerika Serikat yang ingin negara-negara OPEC mengompensasi penurunan pasokan akibat sanksi atas Iran.