Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor energi mencapai US$4,6 miliar pada kuartal I/2018. Capaian tersebut baru mencapai 9,02% dari target tahun ini.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan realisasi investasi pada triwulan pertama biasanya memang cenderung rendah.
"Memang sekarang masih pelan sekali. Biasanya realisasi di semester II," ujar Jonan dalam paparan di DPR, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Tahun ini, Kementerian ESDM menargetkan investasi di sektor ESDM dapat mencapai US$50,96 miliar. Target ini meningkat 90,8% dari realisasi tahun lalu yang hanya mencapai US $26,7 miliar.
Dalam paparan tersebut, Jonan juga menyampaikan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada kuartal pertama tahun ini sudah mencapai Rp40,7 triliun atau 33,77% dari target APBN 2018, yakni Rp120,5 triliun.
Dengan capaian tersebut, Jonan optimistis target PNBP dapat tercapai bahkan dapat melampaui target.
"Jadi ini kalau dikali empat Rp160 triliun, jadi target bisa terampaui. Karena di 2017 itu capaian diperoleh Rp132 triliun. Jadi kemungkinan bisa Rp150-Rp160 triliun di 2018 akhir," kata Jonan.
Sementara itu, realisasi belanja APBN di sektor ESDM telah mencapai Rp400 miliar atau 6,15% dari target 2018, yakni Rp6,5 triliun.
Dari realisasi Rp400 miliar tersebut, realisasi belanja publik fisik mencapai Rp60 miliar, belanja aparatur mencapai Rp230 miliar, dan belanja publik nonfisik mencapao Rp110 miliar.
Dari target APBN Rp6,5 triliun, sebesar 56% digunakan untuk belanja infrastruktur rakyat. Belanja tersebut meliputi pembangunan jaringan gas kota, konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, dan sumur bor untuk daerah sulit air.