Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar meresmikan sembilan lokasi sumur bor dan 20 pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Sumatra Barat. Sumur bor yang diresmikan ini akan melayani masyarakat sebanyak 8.112 jiwa.
Sedangkan pembangkit EBT yang diresmikan terdiri dari 17 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat dan tiga pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan total kapasitas sebesar 955 kW yang dapat melistriki 2.710 rumah.
"Dalam anggaran Kementerian ESDM, lebih dari 50% untuk pembangunan fisik. Pembangunan fisik yang harus dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti sumur bor, PLTMH, konverter kit, dan lain-lain. Yang penting harus dirasakan kebermanfaatannya," ujar Arcandra dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Kamis (24/5/2018).
Lebih lanjut, Arcandra mengatakan besarnya potensi EBT yang dimiliki Sumatera Barat perlu dioptimalkan pemanfaatannya.
"Pada hari ini kami meresmikan 20 buah, ini lumayan besar dari segi jumlah apabila dibanding daerah lain, potensi EBT harus kita gali lagi, salah satunya panas bumi di Solok. Kita harus tetap mengupayakan agar potensi EBT di Sumatera Barat dapat dioptimalkan," katanya.
Proyek sumur bor yang diresmikan dibangun pada 2017 berada di 7 kabupaten/kota dengan kapasitas debit total sebesar 16,9 liter/detik.
Adapun kabupaten yang mendapatkan sumur bor, antara lain Kabupaten Agam 3 sumur bor, Kota Bukittinggi 1 sumur bor, Kabupaten Padang Pariaman 1 sumur bor, Kabupaten Pasaman 1 sumur bor, Kabupaten Pasaman Barat 1 sumur bor, Kota Sawah Lunto 1 sumur bor, dan Kabupaten Sijunjung 1 sumur bor.
Fasilitas sumur bor yang dibangun berupa konstruksi sumur dan pompa selam beserta rumah pompa, mesin generator kapasitas 10 kVA beserta rumah genset, dan bak penampung air kapasitas 5.000 liter yang dilengkapi dengan krannya.
Aset tersebut selanjutnya dihibahkan oleh Kementerian ESDM ke Pemerintah Kabupaten guna dimanfaatkan dan dikelola bersama masyarakat setempat.
Sementara itu, pembangkit EBT yang diresmikan merupakan hasil kegiatan pada 2016 - 2017 dengan nilai aset sebesar Rp57 miliar.
Rinciannya, yaitu Kabupaten Pasaman 2 Unit PLTMH dengan total kapasitas 125 kW, Kabupaten Pasaman Barat 1 Unit PLTMH berkapasitas 50 kW, Kabupaten Kepulauan Mentawai 15 Unit PLTS terpusat dengan total kapasitas 700 kW, Kabupaten Solok 1 Unit PLTMH 50 kW, dan Kabupaten Solok Selatan 1 Unit PLTS terpusat dengan kapasitas 30 kW.
Sejak 2005 hingga 2017, Kementerian ESDM telah membangun 1.782 unit sumur bor yang telah melayani sekitar 5 juta jiwa masyarakat yang tersebar di 33 provinsi. Sedangkan untuk pembangkit EBT yang belum terjangkau listrik PLN, kurun waktu anggaran 2011 - 2017 telah berhasil dibangun 738 unit dengan kapasitas terpasang 49,8 MW yang melayani 97.000 KK.