Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) siap melayani pelayaran langsung atau direct call ke Asia Timur dari Pelabuhan Ambon dengan frekuensi satu kali dalam sepekan (weekly).
Direktur Fasilitas & Peralatan Pelindo IV, Farid Padang mengatakan pembukaan pelayaran langsung ke Asia Timur akan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia, terutama dari Indonesia Timur. "Direct call berikutnya kami siapkan dari Ambon untuk ekspor perikanan, kami juga siapkan Bitung dan Papua," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (23/5/2018).
Sebelumnya, pelayaran asal Hong Kong, SITC membuka direct call dari Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Balikpapan. Armada SITC berlayar dari Makassar dan Balikpapan dengan tujuan Shanghai, Ningbo, dan Shekou. Farid mengatakan, arus barang perlu digenjot karena jumlah minimum yang bisa dimuat mencapai 10 sampai dengan 20 kontainer agar biaya kirim terjangkau.
Saat ini, Pelabuhan Ambon baru melayani direct export komoditas perikanan ke China. Komoditas ikan itu berasal dari Tual, Maluku Tenggara. Sebagaimana diketahui, Maluku merupakan lumbung ikan nasional ; sebanyak tiga wilayah pengelolaan perikanan (WPP) berada di provinsi ini.
Data Kementerian Kelautan & Perikanan menunjukkan, Maluku memiliki potensi perikanan hingga 3,05 juta ton per tahun dengan rincian, 431.069 ton WPP Laut Banda, 631.701 ton WPP Laut Seram, dan 1,99 juta ton di WPP Laut Arafura.
Farid menuturkan, pihaknya baka menambah fasilitas di pelabuhan untuk menggenjot arus barang.
Baca Juga
Secara khusus, Pelindo IV akan mengandalkan Pelabuhan Makassar yang memiliiki kedalaman hingga -16 meter LWS untuk melayani kapal-kapal besar. Sementara itu, pelabuhan dengan kedalaman yang rendah juga akan dikeruk, misalnya Pelabuhan Samarinda.
Secara umum, Pelindo IV membidik membidik peningkatan arus peti kemas sebesar 10% sepanjang 2018. Sepanjang 2017 arus kontainer di pelabuhan yang dikelola Pelindo IV mencapai 1,94 juta TEUs atau meningkat 5,12% secara tahunan.