Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek PLTU Mulut Tambang Milik Anak Usaha PTBA Dibiayai Bank Exim China

Bisnis.com, JAKARTA The Export Import Bank of China (Cexim Bank) menggelontorkan dana sebesar US$1,26 miliar kepada PT Huadian Bukit Asam Power Tbk. untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 dengan kapasitas 2x600 MW.

Bisnis.com, JAKARTA — The Export Import Bank of China (Cexim Bank) menggelontorkan dana sebesar US$1,26 miliar kepada PT Huadian Bukit Asam Power Tbk. untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 dengan kapasitas 2x600 MW.

Nilai pinjaman tersebut berkontribusi terhadap 78,75% dari total biaya proyek yang diperkirakan menelan dana sekitar US$1,6 miliar. Sementara itu, sekitar US$420 kebutuhan dana akan dipenuhi secara internal oleh pemegang saham.

Kesepakatan antara anak usaha PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dengan Cexim Bank tersebut merupakan tindak lanjut dari amandemen power purchase agreement antara Huadian Bukit Asam Power dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada 19 Oktober tahun lalu.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, pendanaan untuk proyek ini didapatkan sepenuhnya dari Cexim Bank sebagai debitur tunggal. Total nilai pinjaman mencapai US$1,26miliar.

"Dari China Exim Bank US$1,26 miliar  kalau dirupiahkan dengan kurs sekarang sekitar Rp17 triliun-Rp18 triliun. Proyek ini akan jadi power plant mulut tambang terbesar di Indonesia, dan terbesar di Sumatra, dan tentunya yang termurah di PLN karena harganya sendiri itu sudah fix, bukan pass through ke PLN," ujarnya, Rabu (23/5/2018).

Adapun, untuk proses penarikan pinjaman, Arviyan mengatakan hal itu akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan progress dari pembangunan proyek tersebut.

"Bertahap [penarikan pinjamannya] sesuai dengan progress projectnya. Financial close, ditandai dengan throw down pertama, kita harapkan sebelum 17 Juni sudah throw down, kemungkinan sekitar akhir Mei ini sudah bisa throw down sebagai financial close."

Lebih lanjut, Wakil Presiden Direktur Huadian Bukit Asam Power (HBAP) Dadan Ruswandana mengatakan, dalam skema pembaiayaan ini, tenor ditetapkan selama 5 tahun. Sedangkan untuk bunganya, dia mengatakan ada dua bunga yang ditetapkan.

"Tenor 15 tahun, 5 tahun grace period kemudian 10 tahun masa pembayaran. Selama masa guarantee itu kan di-cover compression guarantee, bunganya rendah, 2,85% ditambah LIBOR [London Interbank Offered Rate]. Setelah itu baru 3,65% ditambah LIBOR," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper