Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Makin Tinggi, Pertumbuhan Ekonomi 2019 Optimis Dicapai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato sidang paripurna di DPR pagi ini, mengemukakan target pertumbuhan ekonomi pada 2019 mendatang akan dipatok 5,4% sampai dengan 5,8%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri), berdiskusi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, saat konferensi pers nota keuangan dan RUU APBN TA 2018 di Jakarta, Rabu (16/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri), berdiskusi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, saat konferensi pers nota keuangan dan RUU APBN TA 2018 di Jakarta, Rabu (16/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato sidang paripurna di DPR pagi ini, mengemukakan target pertumbuhan ekonomi pada 2019 mendatang akan dipatok 5,4% sampai dengan 5,8%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengamini optimisme pemerintah yang cukup ambisius tersebut.

Menurutnya ekonomi Indonesia saat ini didukung dengan investasi yang pertumbuhannya paling tinggi.

"Lihat saja PDB kita menurut pengeluaran itu karena ada pembentukan modal tetap bruto itu makin tinggi kan, itu artinya investasi makin tinggi. Ini sudah tinggi realisasinya loh, bukan pendaftaran lagi," katanya, Jumat (18/5/2018).

Darmin mengemukakan hal ini memang sedikit berlawanan dengan impor yang meningkat. Namun, baginya investasi itu sebenarnya untuk mengisi bukan hanya ekspor tetapi subtitusi impor.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menilai apalagi jika dilihat dari industri-industri yang akan dijanjikan medapat Tax holiday akan terlihat bahwa proporsi yang subtitusi impornya akan lebih banyak yang orientasi ekspor.

Sehingga optimisme pemerintah juga karena untuk antisipasi perkembangan ini.

"Pada akhirnya akan memberikan adjustmen pada nilai value dan harga. Jadi, jangan risau ekonomi itu tidak statis tetapi terus bergerak. Sehingga bukan perkara nyaman atau tidak tetapi satu yang dapat diserap," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper