Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHE Ajukan Perpanjangan Kontrak di Blok Jambi Merang

PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina (Persero), telah mengajukan perpanjangan untuk Blok Jambi Merang yang bakal terminasi pada 2019.
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina (Persero), telah mengajukan perpanjangan untuk Blok Jambi Merang yang bakal terminasi pada 2019.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pun berharap 4 blok migas yang terminasi pada tahun depan sudah bisa diselesaikan kontrak barunya pada pekan ini.

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Sardjono Hadi mengatakan, perseroan sudah mengajukan untuk perpanjangan kontrak di Jambi Merang beberapa waktu lalu.

"Kami siap untuk mengelola Blok Jambi Merang, termasuk meningkatkan kegiatan eksplorasinya," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (8/5).

Namun, Gunung masih belum merespons secara detail terkait pipeline rencana eksplorasi yang sudah disiapkan di Jambi Merang maupun detail kontrak perpanjangan yang diajukan ke Kementerian ESDM.

Saat ini, Blok Jambi Merang dikelola oleh Joint Operation Body (JOB) antara Pertamina dengan Talisman dan Pacific Oil & Gas Ltd. JOB itu memiliki dua lapangan operasi yakni Sungai Kenawang dan Pulau Gading yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin.

Produksi pertama JOB Pertamina - Talisman di Jambi Merang itu dilakukan pada 2011. Jambi Merang mencatat puncak produksinya pada 2014 yakni, untuk minyak sebesar 6.100 barel per hari, dan gas sebesar 129 miliar british unit per hari.

Sampai saat ini, rata-rata produksi Jambi merang untuk minyak sebesar 4.092 barel per hari dan gas sebesar 79,08 juta kaki kubik per hari.

Selain Jambi Merang, ada tiga blok lagi yang bakal habis kontrak pada 2019. Ketiga blok itu antara lain, Bula, Seram NonBula, dan Pendopo & Raja. Nantinya, Kementerian ESDM ingin menuntaskan proses kontrak baru keempat blok terminasi 2019 pada pekan ini.

Sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 23 tahun 2018, blok terminasi akan diprioritaskan penawarannya kepada operator eksis terlebih dulu.

Blok Pendopo dan Raja berada di kawasan Sumatra Selatan. Dari data kementerian ESDM terakhir, Blok yang dikelola JOB Pertamina dengan Golden Spike Energy itu memiliki produksi sekitar 628,58 MBOEPD. Blok yang terminasi pada 2019 itu disebut memiliki cadangan minyak 13.927 juta stok tank barel dan gas bumi sebesar 7,19 miliar kaki kubik.

Lalu, blok yang bakal terminasi 2019 lainnya adalah Bula yang berada di kawasan Seram, Maluku. Blok itu dikelola oleh Kalrez Petroleum (Seram) Ltd., dari data terakhir blok itu memiliki produksi sekitar 413,44 MBOEPD. Total cadangan yang tersedia untuk minyak sebesar 2.168 juta stok tank barel, sedangkan cadangan gas belum ditemukan.

Selain itu, ada Blok Seram nonBula yang dikelola oleh CITIC Seram Energy. Blok Seram nonBula ini lokasinya berdekatan dengan Blok Bula dan memiliki produksi sekitar 2.758 MBOEPD serta total cadangan minyak sekitar 6.170 juta stok tank barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper