Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB Ekonomi Kreatif: Kuliner Diproyeksi Sumbang Rp400 T

Badan Ekonomi Kreatif memprediksi kontribusi subsektor kuliner pada ekonomi kreatif akan mengalami peningkatan dan menembus angka Rp400 triliun sepanjang 2017.
Kuliner Nusantara/Istimewa
Kuliner Nusantara/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –Badan Ekonomi Kreatif memprediksi kontribusi subsektor kuliner pada ekonomi kreatif akan mengalami peningkatan dan menembus angka Rp400 triliun sepanjang 2017.

Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Boy Berawi mengatakan jika melihat tren yang ada, subsektor kuliner akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kalau lihat trennya maka tahun 2017 akan menembus lebih dari Rp400 triliun [untuk subsektor kuliner]. Biasanya hasil dari BPS dikeluarkan sekitar November 2018,” ujarnya, kepada Bisnis.com, Senin (7/5/2018).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bekraf yang dirilis pada 2018 mengungkapkan subsektor ekonomi kreatif dengan pendapatan terbesar pada 2016 yaitu kuliner, fesyen, dan kriya.

Subsektor kuliner berkontribusi Rp382 triliun atau 41,40% pada Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif.  PDB ekonomi kreatif yang tercipta pada 2016 adalah sebesar Rp922,59 triliun dimana ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,44% terhadap total perekonomian nasional.

Berkembangnya layanan antar melalui aplikasi on-demand juga dinilai berkontribusi pada geliat perkembangan UMKM di sektor kuliner, salah satunya di aplikasi Go-Jek.

Sebelumnya, Peneliti LD FEB UI I Dewa Gede Karma Wisana mengatakan, usaha kuliner memiliki potensi untuk terus berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Berdasarkan hasil riset LD FEB UI, pada 2017, merchant UMKM yang bergabung dalam platform Go-Jek di 9 kota berkontribusi lebih dari Rp1,7 triliun kepada perekonomian nasional.

“Bila kita melihat data per kota, kontribusi merchant UMKM terhadap perekonomian daerah juga signifikan. Contohnya, di Jakarta, kontribusinya mencapai Rp302 miliar, dan di Medan mencapai Rp118 miliar. Untuk kawasan Jabodetabek sendiri, yang menarik adalah 83.3% mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi setelah menjadi mitra ekosistem Go-Jek, dan lebih dari 43% mengalami kenaikan klasifikasi omzet,” jelas Dewa.

Hasil riset dari LD FEB UI juga menerangkan bahwa keberadaan layanan Go-Food dari Go-Jek meningkatkan volume transaksi mitra UMKM, serta membukakan akses langsung mitra UMKM ke konsumen.

Sementara itu, Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mendorong pelaku usaha termasuk dari kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan saluran pemasaran dan promosi berbasis teknologi.

Fadjar mengatakan misalnya melalui aplikasi on demand untuk mengantar makanan yang bisa memperluas akses pemasaran dan promosi bagi UMKM kuliner, seperti Go-Food dari Go-Jek.

“Kami sangat mendukung inisiatif ini, pemanfaatan platform digital untuk scale up UKM. Pada akhirnya diharapkan akan menjadi digital credibility bagi para UKM tersebut,” katanya.

Dia menjelaskan hal tersebut dapat menjadi acuan ketika UMKM ingin mengakses permodalan ke lembaga keuangan.

“Data transaksi UKM di platform digital seperti Go-Jek tersebut merupakan informasi berharga bagi Lembaga Keuangan yang bisa dijadikan dasar pertimbangan pemberian kredit atau pembiayaan,” katanya.

Fadjar mengatakan subsektor kuliner juga dinilai akan tetap menjadi yang terbesar kontribusinya terhada PDB ekonomi kreatif.

“Bayangkan penyaluran KUR sinergi dengan Go-Jek untuk para tenant Go-Food yang akan scale up,” katanya.

Secara terpisah, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan pihaknya memang mendukung upaya kerjasama pengembangan UKM kuliner dengan Go-Jek melalui Go-Food.

“Lebih efisien dan efektif, dengan terobosan ini UKM kuliner akan semakin berkembang. Kami memang tidak punya data pasti perkembangan UKM kuliner, tapi yang jelas dengan Go-Food, omzet mereka terus meningkat,” jelasnya kepada Bisnis.com.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper