Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini akan merilis tiga data ekonomi dalam negeri, salah satunya adalah angka pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018.
“(Pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018) akan ada di kisaran 5,0%,” kata Direktur Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal kepada Bisnis, Senin (7/5/2018).
Dia mengemukakan pada Core Economic Outlook yang diselenggarakan pada November tahun lalu, lembaga tersebut memprediksi bahwa ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh 5,1% hingga 5,2% pada 2018.
Prediksi Core itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan tahun 2017 yang hanya mencapai 5,07%, tapi di bawah target pemerintah yang sebesar 5,4%.
Meskipun perkiraan di tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu, untuk bisa mencapai pertumbuhan 5,1%-5,2% tersebut, menghadapi tantangan yang besar. Salah satu di antaranya adalah potensi pelemahan kinerja ekspor-impor yang mengakibatkan melemahnya kontribusi net-ekspor terhadap pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) tahun ini.
Padahal ujarnya, net-ekspor inilah yang berperan sangat besar dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap di level 5% di tahun 2017, pada saat pertumbuhan konsumsi rumah tangga melemah hingga di bawah 5%.
Melihat perkembangan ekonomi global dan domestik selama tiga bulan pertama tahun ini, Core Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama masih berada pada kisaran 5,0%. Apabila tidak ada perbaikan kebijakan secara signifikan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan sulit untuk mencapai 5,2%.