Bisnis.com, JAKARTA-- Tiga blok migas yang dilelang pada 2017 batal teken kontrak pada Jumat (4/5/2018) atau saat penutupan pameran dan konvension Indonesia Petroleum Asociation 2018. SKK Migas beralasan draft kontrak yang belum siap untuk ditandatangani.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, memang tanda tangan kontrak tiga blok lelang 2017 yang tersisa masih belum dilakukan. Soalnya memang ada beberapa hal yang belum selesai, dan yang sudah rampung kontraknya adalah perjanjian jual beli gas (PJBG). Hal itu membuat 7 kontrak PJBG yang diteken dalam menyambut penutupan pameran dan konvensi Indonesia Petroleum Association.
"Kan kontrak itu harus detail, perlu dirangkai kata per kata, dan kalimat per kalimat. Jadi, sampai acara IPA ditutup belum rampung juga," ujarnya pada Jumat (4/5/2018).
Adapun, pada lelang tahap I/2017 terdapat lima blok migas yang diminati. Dari lima blok itu baru Andaman I dan II yang sudah ditandatangani para pemenang lelangnya.
Namun, tiga blok sisanya belum diteken kontraknya, tiga blok itu antara lain, Blok Lampung yang dimenangkan PT Tansri Madjid Energi, Blok Pekawai dan Blok West Yamdena yang dimenangkan oleh PT Saka Energi Indonesia.
Ketiga blok itu hasil lelang itu menggunakan skema kontrak bagi hasil kotor atau gross split.
Sebelumnya, kontrak tiga blok tersisa itu disebut bakal dilelang pada penutupan IPA, tetapi ternyata urung dilaksanakan. Padahal, pemenang lelang sudah diumumkan sejak Februari 2018.
Dalam penutupan acara IPA itu pun tidak tampak perwakilan dari kementerian ESDM, begitu juga ketika acara pada seminar sejak hari pertama dan kedua tidak ada kehadiran perwakilan dari ESDM seperti yang sudah direncanakan.
Perwakilan ESDM hanya hadir ketika Presiden RI Joko Widodo membuka acara IPA 2018 tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
