Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian meminta Siemens AG meningkatkan investasinya di Indonesia. Permintaan ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pertemuannya dengan jajaran direksi raksasa manufaktur itu di Jerman.
"Kami juga meminta mereka agar semakin memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi. Upaya ini sekaligus untuk memantapkan implementasi industri 4.0 di Tanah Air," kata Airlangga disela pertemuannya dengan Member of the Board of Managing Directors (BOD) Siemens AG Cedrik Neike di Berlin, Jerman, melalui keterangan tertulis, Jumat (4/5/2018).
Saat ini Siemens AG bergerak di sektor industri teknik listrik, elektronik, peralatan energi, transportasi, telekomunikasi, teknologi informasi, lampu, dan peralatan medis.
Airlangga melihat peluang menggandeng raksasa manufaktur Jerman itu memperkuat industri elektronik di Indonesia. Selain itu perusahaan dapat berperan besar dalam melakukan pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja Indonesia.
"Kami perlu belajar juga dengan Siemens, yang mempunyai pusat vokasi terbesar dan terbaik. Selain itu sudah melakukan pelatihan di lebih 20 negara di dunia," jelasnya.
Airlangga menyampaikan pengembangan industri elektronik di Indonesia menyasar produk bernilai tambah tinggi, termasuk komponen. "Hal ini guna mengurangi bahan baku impor dan melibatkan dalam rantai pasokan global. Maka itu, diperlukan tenaga kerja yang kompeten, pemberian insentif, serta mendorong inovasi lanjutan dan mempercepat transfer teknologi," katanya.
Tahun lalu, Siemens telah menandatangani MoU dengan PT PLN (Persero) untuk memacu kapasitas SDM di Indonesia melalui program vocational training (pelatihan kejuruan). Program ini dijadikan pilot project untuk mencetak tenaga kerja yang siap pakai di sekor industri ketenagalistrikan.