Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018: Apresiasi Nyata Bagi Peneliti Kesehatan

Kalbe Farma bersama Kemenristek-Dikti kembali menyelenggarakan program Ristekdikti-Kalbe Science Awards sebagai apresiasi kepada peneliti Indonesia yang mempunyai dedikasi dan telah bekerja keras dalam menghasilkan karya penelitian di bidang kesehatan.
Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018
Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalbe Farma bersama Kementerian Riset. Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) kembali menyelenggarakan program Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018 sebagai ajang apresiasi bagi para peneliti Indonesia yang mempunyai dedikasi dan telah bekerja keras dalam menghasilkan karya penelitian di bidang kesehatan.

Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018 adalah program penghargaan bagi para peneliti dan hasil penelitian terbaik di Indonesia dalam bidang farmasi, kedokteran, pangan fungsional, life sciences, dan teknologi terkait kesehatan masyarakat. Program RKSA dimulai sejak tahun 2008 dengan total jumlah peserta lebih dari 900 peneliti.

RKSA 2018 berbeda dengan program RKSA tahun-tahun sebelumnya dengan konsep pemberian dana penelitian untuk proposal yang akan dijalankan. Selain perubahan konsep, program RKSA tahun ini juga mengadakan pemantauan secara berkala sesuai milestone oleh seluruh dewan juri pada proposal yang diajukan oleh para peneliti.

Adapun Dewan Juri RKSA 2018 berjumlah 7 orang yang terdiri dari perwakilan dari Ristekdikti, Akademisi, BPOM dan Kalbe Grup, yakni Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman; Dr. Ir. Bambang Setiadi, IPU Ketua Dewan Riset Nasional; Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa M.App.SC. Senior Advisor BPPT; Budi Gunadi Sadikin, B.Sc. Direktur Utama PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero); Dra. Nurma Hidayati, Apt., M.Epid Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA, BPOM RI.

Selain itu, untuk Dewan Juri Kehormatan ialah Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti; dan dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D Founder of PT Kalbe Farma Tbk. Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018 akan memperebutkan total pendanaan mencapai Rp1,5 miliar untuk 3--5 proposal terpilih.

Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018: Apresiasi Nyata Bagi Peneliti Kesehatan

Sebagai informasi, Program penghargaan ini diluncurkan oleh PT Kalbe Farma Tbk. (Kalbe) bersama Kemenristek-Dikti pada tahun 2008 sebagai bentuk apresiasi bagi para peneliti terbaik di Indonesia yang telah berkontribusi aktif di dunia penelitian dan pengembangan khususnya bidang kesehatan dan life science.

Program ini bertujuan untuk mendukung daya saing bangsa, pemerintah mendorong lembaga litbang dan perguruan tinggi mengusahakan pemanfaatan hasil penelitian untuk kepentingan
masyarakat melalui kegiatan alih teknologi baik yang bersifat komersial atau non-komersial. Selain tingkat inovasi, potensi pasar dari penelitian perlu dipikirkan sejak dini. Hal tersebut agar inovasi dari penelitian ter sebut dapat lebih terasa manfaatnyahingga menjadi sebuah inovasi yang disruptif.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tiga tantangan besar dalam bidang kesehatan, yakni Penyakit infeksi; meningkatnya penyakit tidak menular (PTM); dan munculnya kembali penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah teratasi. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.

Untuk menjawab tantangan kesehatan di atas, diperlukan inovasi produk dan layanan baru. Baik dari segi diagnostik, makanan dan minuman kesehatan, obat dan obat tradisional, hingga aplikasi kesehatan yang dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Melalui acara ini diharapkan akan terjadi sinergi yang harmonis antara academics, business, government (ABG) untuk memfasilitasi inovasi dan pemanfaatan hasil penelitian yang memiliki nilai komersial dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Adapun tujuan utama Kalbe Farma dari program RKSA 2018 adalah untuk (1) Meningkatkan kontribusi Ristekdikti dan Kalbe dalam memperkaya penelitian bidang Kesehatan. (2) Memperkuat kolaborasi antara Akademisi, Industri, dan Pemerintah dalam bidang Kesehatan. (3) Meningkatkan kualitas penelitian bidang Kesehatan yang mencapai tahapan hilirisasi.

Sebagaimana diketahui, PT Kalbe Farma Tbk berdiri sejak 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep (Cefspan, Brainact, Broadced, dll); divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas (Woods, Promag, Mixagrip, Komix, Fatigon, dll) dan minuman energi dan siap saji (Hydro Coco, Extra Joss, Nitros), divisi nutrisi (ChilKid, Prenagen, Diabetasol, dll); dan divisi distribusi.

Kalbe kini memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dan 11 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan lebih dari 15.000 karyawan serta 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, yang tersebar di lebih dari 65 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia  dengan kode saham KLBF.

Bekerja sama dengan Bisnis Indonesia, Kalbe Farma menggelar sosialisasi RKSA 2018 pada Kamis, 3 Mei 2018 bertempat di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, di Gedung D, Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat.

 

Bagaimana berlangsungnya acara sosialisasi RKSA 2018 tersebut. ikuti laporannya di Bisnis.com.

09:53 WIB
Sosialisasi RKSA 2018 Diiringi Diskusi ‘Strategi Hilirisasi Hasil Penelitian untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat’

PT Kalbe Farma bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) menyelenggarakan Grand Launching Ristekdikti Kalbe Science Award 2018(RKSA 2018) sebagai program pengembangan penelitian melalui pemberian dana penelitian terkait kesehatan, farmasi, pangan fungsional, teknologi informasi dan life science.

Dalam acara tersebut juga diselenggarakan forum diskusi Strategi Hilirisasi Hasil Penelitian untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat.

Ada pun narasumber diskusi antara lain Herawati dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati,  Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman  Prof dr Amin Soebandrio, Direktur Business Development PT Kalbe Farma Sie Djohan, dan Sekretaris Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan dan Pusat Pendidikan Kemenristekdikti Prakoso, Corporate Business Development Deputy Director PT Kalbe Farma FX Widyatmo.

Diskusi dimoderatori oleh Direktur Manufaktur PT Kalbe Farma Pre Agusta. Acara dilaksanakan di Gedung Multimedia I UGM, Senin (7/5/2018).

Djohan mengatakan aplikasi digital kesehatan prospektif dikomersialisasikan market. Selain itu, kategori makanan minuman kesehatan dan produk alam juga prospektif.

Dalam menyeleksi peneliti, Kalbe Farma bekerja sama denga dewan juri dari berbagai latar belakang. Antara lain Kemenristekdikti RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Dewan Riset Nasional, LIPI dan sektor swasta untuk aspek entrepreneurship.

17:06 WIB
Peneliti RKSA 2018 Dapat Kolaborasi Lintas Lembaga

Peneliti peserta Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018 dapat berkolaborasi lintas lembaga baik dari swasta, maupun antar instansi dalam pemerintah.

Dewan Juri Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018, Amin Soebandrio menuturkan pihaknya mendorong lahirnya produk hilir yang bermanfaat di tengah masyarakat. Untuk itu pelibatan anggota tim yang melambangkan kepercayaan akan menjadi penilian tersendiri dari dewan juri.

"Jumlah timnya tidak dibatasi. Untuk skema RKSA 2018 diutamakan produk ke arah hilir, yang siap diindustrialisi. Peserta yang [proposalnya] jauh dari industrialisasi, kali ini bukan prioritasnya [untuk ikut berkompetisi]," katanya.

Menurut Amir dewan juri akan memperhatikan milestone yang sudah ditetapkan sendiri oleh penerima proposal hibah penelitian dalam menuntukan penelitian terbaik. Dia juga mengharapkan peserta memahami sepenuhnya ketentuan hak kekayaan intelektual seperti yang telah diatur oleh peraturan dari pemerintah sehingga tidak merasa dirugikan atas penelitiannya.

16:36 WIB
Penelitian Sektor Hilir Farmasi Harus Tertib Aturan BPOM

Peneliti yang ingin menyasar sektor hilir harus tertib dan memperhatikan aturan dari Badan Pengatur Obat dan Makanan (BPOM).

Juliati, Kepala Seksi Penilaian Obat Baru BPOM menuturkan seringkali peneliti Indonesia tidak rapi dalam registrasi. Banyak data tidak ter-record dan tercerai-berai.

"Jika ingin memperoleh izin regristasi [BPOM] data komponen penelitian harus diregristasi dengan baik," katanya.

Dia juga mengingatkan izin registrasi baik obat dan makanan yang dihasilkan oleh peneliti juga harus mengacu pada standar keamanan dan bermanfaat.

16:09 WIB
Agar Jadi Negara Maju, Dana Penelitian Harus Ditingkatkan

Indonesia harus belajar dari Korea Selatan yang fokus melakukan percepatan ekonomi dengan menganggarkan rasio dana penelitian terbesar di dunia.

Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan menuturkan anggaran penelitian di Indonesia baru sekitar Rp25 triliun. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan pendapatan domestik bruto.

Dia mengatakan dana ini baru setara 0,2% dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). "Kami harapkan Indonesia juga ditambah [dana penelitiannya], sekarang Korea Selatan 3,8% dari PDB. Selanjutnya disusul oleh Amerika Serikat, China dan Rusia," ungkapnya.

Sedangkan secara jumlah, Amerika Serikat menjadi pemilik dana penelitian terbesar di dunia, di belakangnya disusul oleh China. "China sudah mendekati Amerika kemungkinan akan dilewati, riset insentif yang paling baik adalah Korea Selatan," katanya.

Boenjamin mengatakan jika Indonesia ingin menjadi negara maju, maka peningkatan dana penelitian menjadi keharusan.

15:52 WIB
Ini 10 Langkah Menunda Penuaan Dari dr. Boen

Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan menuturkan penuaan merupakan proses alamiah. Proses ini ditandai dengan matinya sel-sel dalam tubuh yang jumlahnya lebih dari 100 triliun.

Boenjamin atau akrab disapa dr. Boen ini menuturkan selain dengan pendekatan medis juga ada upaya diri yang dapat dilakukan untuk menunda penuaan.

" Ada 10 langkah yang diperlukan dimulai dari makan dijaga, lalu bekerjalah sehingga berangkat [meninggal] lebih lambat," katanya.

dr.Boen juga mengingatkan untuk selalu belajar sehingga membuat otak tetap bekerja. Selain itu penundaan penuaan juga dilakukan dengan berolahraga, istirahat yang cukup, menjaga emosi, bersyukur, beribadah, berbicara lebih banyak dan bergembira.

"Bergembira ini dengan banyak berdansa. Ini memperlambat penuaan," katanya.

15:37 WIB
Pendiri Kalbe Farma dr. Boen Dorong Penelitian Mendalam Anti Aging
Pendiri Kalbe Farma dr. Boen Dorong Penelitian Mendalam Anti Aging

Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan mendorong dilakukan penelitian lebih dalam oleh ilmuwan Indonesia pada lini anti aging (menunda penuaan).

Boenjamin atau yang lebih akrab dipanggil dr. Boen menyampaikan penelitian anti aging bukan bertujuan menolak kematian. Penelitian sektor ini bertujuan untuk menghidari rasa sakit ataupun gejala lain yang mengiringi sebelum kematian menjemput.

"Semua orang akan meninggal tapi kalau bisa tetap sehat dan tidak menderita. [Kalaupun mengalami sakit] Harapannya penderitaan sesingkat mungkin," katanya.

Menurut dia, penuaan ditandai dengan semakin banyaknya sel mati namun tidak mampu diregenerasi tubuh. Gejala ini ditandai dengan degradasi kemampuan mata, menurunnya kemampuan mendengar, pelupa, dan degradasi sistem pencernaan. "Tandanya sering harus ke toilet," katanya.

Menurut dr. Boen, saat ini fokus penelitian anti aging masih berfokus pada tujuh materi. Dari jumlah ini tiga material berasal dari kandungan yang sudah ada di dalam tubuh sedangkan empat material lainnya berasal dari tanaman.

15:19 WIB
Pendiri Kalbe dr. Boen Berbagi Ilmu Tentang Aging
Pendiri Kalbe dr. Boen Berbagi Ilmu Tentang Aging

Pendiri Kalbe Farma, Boenjamin Setiawan atau dr. Boen menyampaikan materi mengenai aging. Upaya menghadapi proses penuaan dengan tetap sehat tanpa sakit.

15:12 WIB
Peneliti Agar Dapat Gandeng Industri Sejak Awal Riset

Kalangan peneliti diharapkan dapat menggandeng industri semenjak penelitian fundamental agar dapat terjaga hingga proses hilirisasi.

Dewan Juri Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018, Amin Soebandrio menuturkan tanpa sinkronasi antara industri dan peneliti, seringkali hasil penelitian akan kesulitan setelah melewati penelitian dasar.

"Pemerintah merasa sudah bukan wewenangnya [penelitian lanjutan], sementara industri belum tertarik [karena belum masuk hilirisasi], untuk itu ajak industri dari awal," katanya.

Amin mengatakan hilirasi penelitian juga dapat diupayakan dengan menggandeng lintas peneliti dengan topik yang sama. Dengan cara ini maka dapat dihasilkan lompatan hasil karena masing-masing peneliti telah memiliki kemajuan dan tidak perlu melakukan pengulangan.

"Pengalaman kami contohnya. Untuk pengembangan vaksin kalau dilakukan sendiri dari awal butuh 15 tahun. Lalu kami kumpulkan teman-teman yang bekerja dengan vaksin. Digandengkan, hasilnya luar biasa. Karena banyak penelitinya, dalam 10 bulan sudah bisa dapat seed vaksin dan teknologi injeksi tanpa jarum," katanya.

15:04 WIB
Peneliti Agar Terapkan Filosofi Ki Hajar Dewantara

Peneliti diharapkan belajar pada filosofi yang diajarkan oleh bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara untuk selalu menghasilkan karya lebih baik.

Dewan Juri Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018, Prof. Amin Soebandrio menuturkan bapak pendidikan nasional telah mengajarkan untuk mendorong inovasi dimulai dari memperhatikan, meniru, kemudian ditambahkan.

"Ini yang dilakukan oleh negara-negara lain agar maju. Bukan menyontek. Inovasi adalah ingin mengembangkan lebih baik," katanya.

14:40 WIB
Pemerintah Janjikan Peningkatan Insentif Bagi Peneliti

Pemerintah menjanjikan peningkatan insentif bagi peneliti. Muhammad Dimyati, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menuturkan dalam 2018 ini pemerintah telah meluncurkan dua pendukung utama penelitian.

Dukungan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 16/2018 yang mengatur tentang Pengdaan Barang/Jasa Pemerintah serta Perpres 38/2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045.

"Pada Perpres 16/2018 ada bab yang mendukung penelitian secara khusus. Pemerintah tidak lagi menyamakan penelitian dengan pengadaan barang jasa biasa. Pemerintah memberi keberpihakan dengan memungkinkan penelitian multiyears. Ini merupakan aturan yang ditunggu oleh peneliti terutama dalam bidang kesehatan," katanya.

Dalam aturan pengadaan barang dan jasa ini, kata dia, pemerintah juga membuka peluang bagi individu maupun institusi non pemerintahan untuk dibiayai melalui anggaran negara. "Masyarakat luas juga dapat memanfaatkannya [anggaran penelitian milik pemerintah]," katanya.

Sedangkan dalam regulasi RIRN akan memastikan bidang fokus penelitian yang ditargetkan pemerintah. "Tujuan utamanya penelitian yang mendoro kemandirian bangsa," katanya

14:32 WIB
RKSA 2018 Targetnya Untuk Produk Hilir Komersial

Dukungan PT Kalbe Farma Tbk., terhadap penelitian yang dapat dihilirisasi diharapkan menghasilkan kontribusi bagi masyarakat luas.

Vidjongtius, Presiden Direktur Kalbe Farma menuturkan pihaknya berupaya menata ulang program riset agar sesuai dengan tujuan pemerintah. Pemerintah sendiri mendorong riset yang berfokus pada hilirisasi.

Sedangkan bidang yang didorong pemerintah yakni pangan, kesehatan dan energi. "Temanya inovasi untuk kehidupan lebih baik," katanya.

Vidjongtius mengatakan riset ke depan tidak hanya sebatas publikasi ilmiah, namun juga produk hilir yang dapat dikomersialisasi.

Atas pertimbangan itu maka Program Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) yang digulirkan Kalbe semenjak 2008 akan menyesuaikan dengan tujuan pemerintah.

14:23 WIB
Dirjen Riset Kemenkes: Riset Dapat Banyak Dukungan Regulasi & Insentif
Dirjen Riset Kemenkes: Riset Dapat Banyak Dukungan Regulasi & Insentif

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti RI, Muhammad Dimyati menyampaikan Perpres 16/2018 memberikan keberpihakan di mana dalam sebagain bab ada penelitian secara khusus, tidak lagi disamakan dengan lelang barang jasa.

Menurutnya, penelitian dengan anggaran pemerintah diharapkan bisa multiyears, dan ini ditunggu oleh peneliti terutama bidang kesehatan agar penelitian bisa dilakukan paling tidak 5 tahun terus-menerus

"Bukan hanya ASN yang bisa mengikuti penelitian dengan anggaran pemerintah, namun individual dan masyarakat juga dapat memanfaatkannya," ujar Dimyati.

Dimyati menegaskan penelitian tidak harus dikomersialkan, bisa juga dilakukan penugasan langsung pada institusi dan individu yang dipandang mampu.

Payung hukum riset juga diperkuat dengan ditandatanginya Rencana Induk Riset Nasional, dan Permen 42/2016 tentang Tingkat Kesiapterapan Teknologi untuk hilirisasi, sudah diterapkan dalam beberapa skema.

"Tidak hanya regulasi, namun juga insentif sehingga peneliti bisa menghasilkan inovasi dan solusi bagi masyarakat."

13:48 WIB
Dirjen Penguatan Riset Kemenristekdikti Berikan Sambutan
Dirjen Penguatan Riset Kemenristekdikti Berikan Sambutan

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi RI, Muhammad Dimyati menyampaikan sambutan.

13:45 WIB
Presdir Kalbe: Model Award Diubah Harus Dapat Dihilirisasi
Presdir Kalbe: Model Award Diubah Harus Dapat Dihilirisasi

Program Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018 mengubah pendekatan bagi pemenang guna menyelaraskan dengan tujuan pemerintah.

Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk., menuturkan semenjak digulirkan pada 2008, program RKSA sudah diselenggarakan secara rutin setiap 2 tahun. Program ini telah menjaring 825 peneliti sebagai peserta dan menempatkan 20 orang peneliti sebagai pemenang dalam kategori Best Research Awards dan Young Scientist Award.

"Mulai tahun ini kami ubah dari model pemberian award menjadi grand untuk proposal yang akan dijalankan," katanya.

Vidjongtius mengatakan pihaknya menyiapkan Rp1,5 miliar untuk grand. Dana ini akan diberikan pada tiga hingga lima proposal yang dinilai layak dan dapat dihilirisasi.

"Lama penelitian dalam rentang 12 bulan-18 bulan," katanya.

11:16 WIB
RKSA 2018 Diharapkan Jadi Jembatan Sinergi ABG Hadapi Triple Burden Kesehatan

Bisnis.com, JAKARTA -- Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018 ditargetkan menjadi jembatan sinergi antara dunia academics, business, dan government (ABG). Target besarnya mewujudkan hasil penelitian yang memiliki nilai komersial dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Sinergi ini sangat penting mengingat agar tercipta terobosan dalam kesehatan masyarakat. Apalagi saat ini Indonesia tengah menghadapi triple burden. Masalah besar kesehatan ini yakni masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali.

"Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit atau transisi epidemiologi. Pada 2015, PTM seperti Stroke, penyakit jantung koroner (PJK), kanker dan diabetes justru menduduki peringkat tertinggi," kata Hari Nugroho, Head of External Communications & CSR dalam pengantar undangan diskusi yang diselenggarakan siang ini, Kamis (3/5/2018) di Auditorium Gedung D lantai 2, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Jakarta.

Program ini meyakini potensi inovasi-inovasi produk kesehatan dapat menjawab tantangan kesehatan. Baik itu dari segi diagnostik, makanan dan minuman kesehatan, obat dan obat tradisional, hingga aplikasi kesehatan dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Maka dari itu, diperlukan penelitian yang menghasilkan inovasi dengan nilai komersial dan kebermanfaatan."

Melalui RKSA 2018 ini juga diharapkan beberapa tantangan yang menghambat langkah perguruan tinggi melakukan penelitian sampai ke tahap komersial seperti masalah birokrasi dan regulasi, keterbatasan dana, kualitas dan penyebaran peneliti, infrastruktur dan fasilitas labolatorium dapat terfasilitasi dan teratasi.

10:19 WIB
Ini Persyaratan Peserta & Jadwal Penting Yang Harus Dicatat

Berikut ini sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi para peserta yang akan mengikuti Ristekdikti-Kalbe Science Awards 2018

1. Peneliti yang mengajukan merupakan Peneliti Utama, Warga Negara Indonesia (WNI), berdomisili di Indonesia, dan tidak dibatasi usia;

2. Seluruh Peneliti yang mengajukan proposal penelitian merupakan anggota peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan (termasuk Perguruan Tinggi) Pemerintah/Swasta di Indonesia sebagai individu maupun tim. Tidak berlaku bagi karyawan Kalbe Grup

3. Diperbolehkan mengajukan lebih dari 1 proposal penelitian

4. Jumlah anggota dalam 1 tim tidak dibatasi

5. Penelitian harus dilakukan di Indonesia

6. Penelitian dilaksanakan dalam jangka 12 bulan hingga maksimum 18 bulan terhitung sejak pengumuman pemenang pada 26 Oktober 2018

7. Penelitian harus disahkan oleh institusi asalnya (minimum dekan fakultas/kepala lembaga penelitian) dengan surat pengesahan, baik untuk individu ataupun tim (diwakili Peneliti Utama)

 

Adapun jadwal penting Program RKSA 2018 yang harus dicatat peserta adalah:

- Pendaftaran Pra Proposal: 3 Mei – 8 Juli 2018

- Pengumuman Pemenang Pra Proposal: 16 Agustus 2018

- Pendaftaran Proposal: 17 Agustus – 16 September 2018

- Pengumuman Pemenang Proposal: 30 September 2018

- Presentasi: 25 Oktober 2018

- Pengumuman Proposal Terpilih: 26 Oktober 2018

Segala informasi bisa langsung menghubungi Sekretariat Panitia di Gedung KALBE Jl. Let. Jen. Suprapto Kav. 4, Jakarta 10510/. Email: [email protected] dan [email protected] atau langsung mengakses website Program RKSA 2018 di kalbe-rksa.com.

10:04 WIB
RKSA 2018 Dibagi Tiga Kategori

Bidang Kajian RKSA 2018 dibagi ke dalam tiga kategori yang dikelompokkan sesuai dengan bidang Kesehatan di Indonesia sebagai berikut:

Kategori I : Farma, Biofarma, Sel punca meliputi:

1. Farma dan Biofarma
Definisi: obat, suplemen, dan sediaan obat untuk mencegah/mengurangi /menyembuhkan penyakit maupun meningkatkan kesehatan yang dihasilkan secara kimiawi dan biologis
Topik: Cancer, Immunotherapy, Metabolic syndrome, Healthy aging

2. Sel Punca
Definisi: Produk terapetik yang berdasarkan sel punca (sel yang tidak/belum terspesialisasi berpotensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik membentuk berbagai jaringan tubuh dalam rangka menunjang kesehatan manusia)
Topik: Open

Kategori II : E-health, Alat Kesehatan, Diagnostik mencakup:

1. E-Health
Definisi: produk/layanan yang berhubungan dengan kesehatan menggunakan proses dan komunikasi yang berbasis digital
Topik: Big Data mining and analysis, Machine learning and automated healthcare solutions, Wearable health technology

2. Alat Kesehatan
Definisi: instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Topik: Elektromedika dan Consumable

3. Diagnostik
Definisi: metode atau prosedur untuk memberikan informasi tentang kondisi seseorang yang dapat membantu penyedia layanan kesehatan untuk membuat diagnosis
Topik: POCT (contoh: Portable USG), Wearable

Kategori III : Makanan dan Minuman Kesehatan, Produk Bahan Alam mencakup:

1. Makanan dan Minuman Kesehatan
Definisi: makanan dan minuman kesehatan yang menunjang kehidupan manusia untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (dari dalam kandungan hingga lansia) baik enteral maupun parenter
Topik: Metabolic syndrome, Healthy aging

2. Produk Bahan Alam
Definisi: produk dan sediaan yang berbasis bahan alam berupa obat tradisional/suplemen/kosmetik (non-dekoratif)
Topik: Metabolic syndrome, Healthy aging, Aesthetic


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper