Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tidak khawatir jatah blok terminasi setelah periode 2018 bakal diprioritaskan diberikan kepada operator eksis. Salah satu alasannya, pengelolaan wilayah kerja migas Pertamina sudah cukup luas, ke depannya banyak pula wilayah kerja di mana blok migas terminasi itu justru milik Pertamina.
SVP Upstream Business Development Pertamina Denie Tampubolon mengatakan, perseroan merasa kebijakan pemerintah yang memprioritaskan operator eksis bukan menjadi sebuah masalah. Pertamina bakal bisa lebih fokus dalam pengembangan eksplorasi wilayah kerja migas yang menjadi kepemilikan perseroan.
"Pemerintah pun memutuskan kebijakan ini dengan pertimbangan yang matang dan perhitungan dari segala aspek," ujarnya pada Rabu (5/2).
Denie mengatakan, Pertamina pun siap menjalankan Permen ESDM nomor 23 tahun 2018 tersebut.
"Kami pun juga bakal berupaya untuk lebih kompetitif. Pertamina pun tidak akan mengambil semua blok migas terminasi, kami harus melihat case per case juga kan," ujarnya.
Walaupun begitu, Pertamina pun tidak akan mengubah rencana perseroan dalam investasi eksplorasi maupun berencana meningkatkan area pengelolaan blok migas di luar negeri.
Denie menyebutkan, walaupun ada perubahan aturan ini, pihaknya tetap akan menjalankan semua rencana sesuai target.
"Namun, bukan berarti kami akan menambah ekspansi di luar negeri dengan adanya aturan prioritas kontrak blok terminasi kepada operator eksis," ujarnya.