Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Harga Minyak, Shell Raup US$5,7 Miliar

Royal Dutch Shell mencatat pertumbuhan pendapatan bersih pada kuartal I/2018 sebesar 68,67% menjadi US$5,7 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2017.
Shell/Reuters-Arnd Wiegmann
Shell/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA -- Royal Dutch Shell mencatat pertumbuhan pendapatan bersih pada kuartal I/2018 sebesar 68,67% menjadi US$5,7 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2017.

Hal itu didukung oleh harga minyak yang naik maupun aksi divestasi perusahaan asal Belanda tersebut.

Chief Executive Officer Royal Dutch Shell Ben Van Beurden mengatakan, pendapatan bersih pada kuartal pertama ini mendapatkan dukungan kuat dari posisi harga minyak dan gas yang lebih tinggi.

Proses bisnis yang berkelanjutan lewat bisnis gas terintegrasi juga menjadi salah satu penyokongnya.

"Bisnis hulu migas kami masih mampu meningkatkan keuntungan di tengah bisnis hilir migas yang kurang menguntungkan," ujarnya dalam situs resmi seperti dikutip pada Senin (30/4).

Van Beurden mengatakan, pihaknya mencatat kenaikan kinerja karena dukungan proyek baru, program divestasi, dan pengembangan bisnis baru. Hal itu pun meningkatkan daya saing Shell serta ketahanan di tengah transisi energi.

"Kami memiliki kerangka keuangan yang kuat karena komitmen disiplin pada modal yang tidak berubah. Kami telah mencatatkan kemajuan yang baik lewat program divestasi dengan total nilai US$30 miliar," ujarnya.

Dari kebijakan program divestasi itu membuat Shell memiliki arus kas bebas yang mencukupi. Hal itu konsisten dengan niat Shell untuk membelanjakan lagi hasil divestasi itu senilai US$25 miliar pada periode 2018-2020.

Adapun, pendapatan bersih Shell pada tiga bulan pertama didukung sepenuhnya kebangkitan bisnis hulu migasnya.

Pendapatan bersih Shell itu melejit menjadi bercuan senilai US$1,85 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang masih rugi US$530 juta. Pendapatan bersih dari hulu migas itu pun didukung juga oleh kenaikan produksi sebesar 2,31% menjadi 3,83 barel ekuivalen per hari.

Namun, dari sisi bisnis hilir, pertumbuhan pendapatan Shell masih negatif. Shell mencatat penurunan pendapatan bersih hilir migas sebesar 30% menjadi US$1,8 miliar.

Van Beurden mengatakan, pada bisnis hilir seperti, penyulingan, saat ini memang masih kurang menguntungkan.

"Hal itu disebabkan perdagangan yang lebih rendah sehingga mempengaruhi signifikan kepada pendapatan bersih bisnis hilir," ujarnya.

Adapun, penjualan produk olahan minyak Shell mencatatkan kenaikan tipis sebesar 4,25% menjadi 6,78 juta barel per hari. Lalu, penjualan bisnis kimia Shell turun 0,7% menjadi 4,51 juta ton dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang sebesar 4,54 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper