Bisnis.com, JAKARTA--PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen menyelesaikan aspek perizinan reklamasi terkait dengan perluasan landasan parkir pesawat atau apron Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar sebelum 26 April 2018.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan masih terdapat beberapa izin yang akan ditindaklanjuti soal reklamasi tersebut baik di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) maupun Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR). Kendati demikian, rekomendasi dari Gubernur Bali sudah didapatkan.
"Nanti ada proses izin lingkungan dari KKP dan Amdal [Analisis Dampak Lingkungan]. Itu tadi sudah dibicarakan dengan KKP, paling lambat 26 April 2018 [pengerjaan reklamasi] jalan," kata Faik di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu (11/4/2018).
Dia menambahkan sejauh ini hampir tidak ada kendala soal proyek tersebut. Bahkan, KKP diklaim sudah memberikan dukungan bagi AP I untuk menggunakan metode reklamasi dalam perluasan apron bandara.
Pihaknya menuturkan apron yang diperluas mencapai 109 hektare, terdiri dari bagian Barat dan Timur. Adapun, lahan yang akan dikembangkan menggunakan reklamasi seluas 47,9 hektare.
Perluasan apron tersebut diklaim mampu memberikan tambahan 11 landasan parkir (parking stand) yang cukup untuk menampung 5 unit pesawat berlorong tunggal (narrow body) untuk sisi Timur dan 3 unit pesawat berlorong ganda (wide body) di sisi Barat.
Baca Juga
Saat ini, lanjutnya, perseroan fokus mengerjakan proyek di luar reklamasi terlebih dulu, sembari menunggu proses perizinan rampung. Perkembangan pembangunan dilaporkan sudah mencapai hampir 10%.
AP I mengeluarkan dana investasi hingga Rp2,1 triliun untuk seluruh proyek pengembangan bandara tersebut.
Pihaknya menuturkan peningkatan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai dilakukan melalui perluasan apron, sehingga kapasitas meningkat menjadi 64 dari sebelumnya sebanyak 53 parking stand.
Selain itu, dilakukan penambahan dua rapid exit taxiway menjadi total empat rapid exit taxiway. Adapun rapid exit taxiway adalah jalan penghubung antara landasan pacu dan hangar, terminal, apron serta fasilitas lainnya.
Rapid exit taxiway didesain khusus agar pesawat dapat segera meninggalkan landasan pacu ketika mendarat maupun lepas landas.
Peningkatan juga dilakukan untuk loket lapor diri (check-in) internasional yang akan diperluas dan diperbanyak dari 96 unit seluas 2.470 meter persegi menjadi 126 unit dengan luas 4.420 meter persegi.
Pengembangan bandara dilakukan sebagai persiapan menjadi tuan rumah IMF--World Bank Annual Meeting pada 8--14 Oktober 2018 di Bali. Diprediksi tamu delegasi yang datang mencapai 18.000 orang.