Bisnis.com, JAKARTA -- SKK Migas optimistis bisa mengejar target lifting migas 2018 sebesar 2 juta barel ekuivalen per hari. Hal itu didukung oleh potensi tambahan produksi migas dari beberapa blok migas.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabowo Taher mengatakan, pihaknya tengah mengkaji upaya tambahan produksi migas untuk mengejar target lifting APBN pada tahun ini.
"Beberapa kajian terkait upaya kenaikan produksi itu antara lain, dari Blok Rokan, Blok Jabung, Blok Mahakam, dan lapangan-lapangan milik PT Pertamina EP Aset V," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (11/4).
Pada tahun ini, Petrochina yang menjadi pengelola blok Jabung mengaku akan menjaga produksi blok itu berada di kisaran 55.000 barel per hari.
Lalu, Blok Rokan yang menjadi salah satu blok terbesar dari data terakhir mencatatkan produksi sekitar 260.000 barel per hari.
Kemudian, produksi minyak Blok Mahakam berada dikisaran 47.000 barel per hari, sedangkan gas sebesar 1.026 juta kaki kubik per hari.
SKK Migas mencatat lifting migas Indonesia per kuartal I/2018 sebesar 1,89 juta barel ekuivalen per hari atau mencapai 94% dari target sebesar 2 juta barel ekuivalen per hari.
Adapun, lifting migas per tiga bulan pertama tahun ini itu mencatatkan penurunan sebesar 2,7% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar 1,94 juta barel per hari.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabowo Taher mengatakan, untuk lifting migas, saat ini SKK Migas mencatat masih ada pasokan sekitar 10 juta barel.
"Kami masih menunggu jadwal untuk lifting sebesar 4 juta sampai 5 juta barel dari pasokan yang tersedia tersebut. Sampai akhir tahun ini, kami harus menjaga pasokan bisa berada di kisaran 5 juta barel," ujarnya kepada Bisnis pada Rabbu (11/4).
Wisnu mengatakan, pihaknya pun berupaya mengejar target lifting bisa mencapai 2.000 barel ekuivalen per hari pada akhir tahun ini. Pihaknya masih berupaya mendapatkan tambahan produksi dari beberapa lapangan minyak.
"Selain itu, kami juga akan mendorong para pembeli gas bumi untuk mengambil gas dengan volume yang lebih besar," ujarnya.
Secara rinci, lifting minyak per kuartal pertama berada dikisaran 750,6 barel per hari. Pencapaian lifting itu sudah sebesar 94% daru target lifting sampai akhir 2018 sebesar 800.000 barel per hari, nilai lifting tiga bulan pertama tahun ini juga mencatatkan penurunan sebesar 6,61% dibandingkan sepanjang 2017.
Lalu, lifting gas bumi sampai akhir Maret 2018 berada pada kisaran 1,13 juta barel ekuivalen per hari. Pencapaian lifting gas bumi itu sebesar 95% dari target yang ditentukan dalam APBN 2018 yang sebesar 1,2 juta barel ekuivalen per hari.
Chevron Pasific Indonesia pun tengah mendiskusikan rencana perpanjangan kontrak di Blok Rokan yang bakal habis pada 2021.
Sebelumnya, dalam keterangan resmi, Chevron menyebutkan kalau baru saja menerima persetujuan Pemerintah untuk Plan of Further Development (POFD) untuk pengeboran sumur-sumur tambahan di enam lapangan di Blok Rokan tahun ini, yaitu lapangan Sidingin, Hitam, Petapahan, Pematang, Ampuh, dan Sikladi.