Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Kosmetik Kumpul di Kemayoran, Pemerintah Dorong Potensi Pasar

Pemerintah meminta pabrikan kosmetik untuk membangun pusat produksi di Indonesia mengingat potensi pasar yang didorong oleh populasi penduduk berusia muda.
Gerai kosmetik di salah satu pusat perbelanjaan./JIBI
Gerai kosmetik di salah satu pusat perbelanjaan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah meminta pabrikan kosmetik untuk membangun pusat produksi di Indonesia mengingat potensi pasar yang didorong oleh populasi penduduk berusia muda.

Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, yang membacakan sambutan tertulis Menteri Perindustrian, menyatakan produk kosmetik telah bergeser menjadi kebutuhan primer, khususnya bagi konsumen perempuan. Selain itu, produsen kosmetik juga telah berhasil melakukan inovasi dengan menghadirkan produk untuk pria dan anak-anak.

“Adanya tren masyarakat untuk kembali ke alam atau back to nature membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami seperti halnya produk-produk spa yang berasal dari Bali. Selain memanfaatkan essential oil, peluang ini juga meningkatkan penggunaan garam rakyat di sekitar industri organik spa,” kata Sigit dalam pembukaan Indonesia Cosmetics Ingredients (ICI) 2018, di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Penggunaan bahan alami ini merupakan potensi besar yang dapat digarap produsen kosmetik nasional. Di dalam negeri, terdapat 30.000 jenis tanaman herbal. Dari angka ini, baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan oleh industri.

“Beberapa bahkan belum banyak dikembangkan seperti ganggang laut, marine collagen yang potensial untuk dikembangkan di pasar lokal dan global. Hal ini menjadi potensi pengembangan kosmetik berbahan dasar alam yang sedang menjadi tren,” katanya.

Potensi bahan baku ini perlu ditingkatkan karena dapat mendorong daya saing produsen kosmetik Indonesia yang sebagian besar adalah industri kecil dan menengah. Tercatat hingga akhir 2017, sekitar 95% dari 760 perusahaan yang beroperasi adalah industri dengan skala kecil dan menengah. Hanya 5% dari total pabrikan yang merupakan industri berskala besar.

“Dari industri skala menengah dan besar ini, beberapa bahkan sudah mampu mengekspor produk ke luar negeri, seperti ke Asean, Afrika, Timur Tengah,” katanya. 

Nilai ekspor penjualan produk kosmetik mencapai US$ 516,99 juta pada 2017. Capaian ini lebih besar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 470,30 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper